Penulis: Ust. Moh. Kholil
Alasbuluh, MIFUL News – Untuk memperkuat ikatan silaturrahim antaralumni Miftahul Ulum per-angkatan, Ikatan Mahasiswa Alumni Muda Miftahul Ulum (IMAMU MIFUL) sukseskan acara Go Ta’aruf. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 06 Pebruari 2020.
Setelah dilantik pengurus IMAMU MIFUL pada Selasa malam Rabu lalu (28/01/2020), mereka melaksanakan program jangka pendek pertama, yakni memperkenalkan dan menyamakan niat, tujuan, dan arah organisasi alumni. Untuk menumbuhkan rasa kepemilikan akan IMAMU MIFUL, Gus Kholil Ar-Rosyid memberikan pesan dan kesan yang berharga bagi mereka. “Alumni merupakan semua murid yang pernah menimba ilmu, bukan hanya yang mondok. Tidak mengaku alumni tidak apa-apa, tapi yang pasti semuanya adalah alumni,” tutur beliau.
Acara yang hadiri oleh Majelis Keluarga, penggagas IMAMU MIFUL, dan alumni dari angkatan 2016 hingga angkatan 2019, dilaksanakan di Dimar Cafe Balai Desa Alasbuluh Wongsorejo Banyuwangi. Tujuannya ialah agar para alumni muda bisa kompak hadir karena lokasi mudah dijangkau. “Berangkat dari kegelisahan alumni muda yang sengkah (malu) untuk berkumpul dan kembali ke pesantren. Maka dari itu, dibentuklah IMAMU MIFUL dan diadakan pertemuan di luar pesantren. Tujuannya sederhana, yakni mewadahi alumni muda agar tidak jauh dari Miftahul Ulum dan tidak melupakan nilai-nilai kepesantrenan yang pernah didapat sewaktu menimba ilmu,” tutup Gus Kholil.
Meski hujan tak kunjung reda, tidak mematahkan niat dan semangat para alumni untuk hadir dan ikut aktif dalam acara tersebut. Terbukti pada sesi akhir acara saat alumni per-angkatan diminta menyampaikan aspirasinya, mereka tampak antusias. Diawali oleh Mas Syauqi (alumni 2016), dia berharap semoga perjalanan kita tidak berhenti sampai di sini. Dilanjutkan oleh Mas Ansori (alumni 2017), Kompak dan tidak ada kata malu terhadap yang tua dan muda, kadung tacabbur patacabbur sakale (sekali berkontribusi semangat selamanya). Kemudian Mas Nawawi (alumni 2018) juga berharap untuk menanamkan rasa pengabdian & kepedulian terhadap Miftahul Ulum. Lalu, diakhiri Mas Faidz (alumni 2019) dengan pesannya agar para alumni tetap mengakui Miftahul Ulum sebagaimana yang disampaikan Ning Evi, “santri selamanya selamanya santri”.
Acara tersebut di-setting bak coffee break dengan iringan irama gitar akustik yang dimainkan langsung oleh Mas Syakir, salah satu penggagas IMAMU MIFUL. Demikian membuat para alumni yang hadir tidak merasa jenuh dengan perkumpulan yang berlangsung dua jam lebih. Selama itu Mas Atiq menyampaikan sekapur sirih dengan suasana santai. “Mari kita guyupkan lagi alumni tanpa harus mengkotak-kotakkan. Semoga pertemuan ini menjadi awal silaturrahim para alumni,” pungkasnya, dengan penuh harap.(Miful/MKh)
Comments