Risalah Cinta Ning Evi Ghozaly

MALAM NISFU SYA’BAN

0

Penulis: Ning Evi Ghozaly

Ini yang diajarkan para guru kami. Hanya ada sekali dalam setahun. Pertengahan bulan Syaban yang disebut dengan malam Lailah Mubarakah (malam penuh berkah), Lailah Al Qismah (malam pembagian), Lailah At Tajfir (malam penghapus doa), Lailah Al Ijabah (malam dikabulkannya doa-doa), Lailah Asy Syafaah (malam disempurnakan syafaah).

“Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali orang musyrik dan orang yang mengajak kepada perselisihan.” (Al-Baihaqi dan An-Nasa’i)

Meski tidak ada amalan khusus yang diwajibkan pada malam ini, tapi dianjurkan untuk membaca surah Yasin tiga kali ba’da sholat maghrib. Sebelum membaca surah Yasin pertama, kita berniat memohon panjang umur disertai kemampuan menjalankan ketaatan dalam sehat lahir batin, selamat dan ridha-Nya. Usai membaca doa dalam hati atau oleh imam. Surah Yasin kedua mohon agar terhindar dari kerusakan, penyakit, cobaan, bala dan diberi keluasan rizki. Rizki yang bukan semata materi, tapi juga anak sholih sholihah, istiqomah ibadah, ilmu yang bermanfaat, lembaga yang berkembang, pasangan setia, cita-cita yang diridlai, pekerjaan yang nyaman, hati yang baik, lingkungan yang menyenangkan. Yang ketiga, untuk mendapat kecukupan hati dan khusnul khatimah. Ditutup dengan doa Nisfu Syaban, dan nulis satu ayat yang kemudian disimpan di dompet.

::

Selain itu, disarankan untuk memperbanyak membaca istighfar, dua kalimah syahadah dan sholawat. Boleh juga nambah sholat tasbih dan esoknya puasa ya. Ada juga yang sekalian puasa 3 hari seperti pertengahan bulan lain atau sehari saja.

“Wahai Rasul, aku tidak melihatmu berpuasa pada suatu bulan, seperti pada bulan Syaban.” Rasulullah Saw kemudian menjawab, “Itu bulan yang dilalaikan manusia antara bulan Rajab dan Ramadhan. Aku ingin amalku tidak diangkat kecuali aku sedang berpuasa.” (HR Nasa’i bin Ahmad)

::

Sejak kecil, saya menyambut malam Nisfu Syaban ini dengan riang gembira. Karena setelah baca surah Yasin tiga kali bareng-bareng, ada tumpeng dan makanan lain yang tentu lebih enak dari hari-hari biasa. Apalagi ada “hadiah” dosa-dosa akan diampuni dan taqdir baik insyaAllah akan tercatat. Jangankan anak-anak, sampai saya setua sekarang pun, pasti senang ada kesempatan dahsyat ini.

Maka tentu, saya menurunkan pengalaman ini pada kedua anak kami. Menyampaikannya pada anak-anak Ma’had Al Ghozaly, juga para santri di Ppm Annida dan Sdi Pelangi, dan beberapa pesantren lain.

::

Etapi ada pendapat yang menyatakan amalan tertentu pada Nisfu Syaban termasuk bid’ah kan? Monggo bagi yang mengikuti jalur ini. Silakeun.

Ngendikan Gus Baha, “Bid’ah berkembang terus. Jaman Nabi ya nggak ada wirid di lapangan Pangdam. Selama diakhiri dengan lillahi ta’ala, ya pasti baik. Termasuk amalan malam Nisfu Syaban ini.”

Sampun jangan berdebat ya, nafsi-nafsi saja. Kita punya dasar ilmu masing-masing. Kita mengikuti para guru kyai masing-masing yang kita tadzimi. Tentu urutannya ya sampai Kanjeng Nabi. Soal derajat hadist dospundi, saya bukan ahlinya.

Ohya. Menurut lembaga Falakiyah PBNU, malam Nisfu Syaban tahun ini jatuh pada 24 Pebruari 2024, jadi Sabtu malam Ahad besok ya.

Bismillah. Ayo yang berkenan mengisi Nisfu Syaban dengan amalan baik dan lillahi ta’ala, bareng-bareng boleh, sendiri juga tidak apa. Allahumma shalli alaa sayyidina Muhammad.
.

  • Bataranila, 22 Pebruari 2024, tulisan ini diupload ulang tiap tahun, hanya beda tanggal 😀 –
    .

📷 Saya bersama Ms. Siti Khanifah, kepala Pelangi yang cerdas, santun dan tangguh. Tahan banting tralala pokoknya 😀

Ust. Rudi Hantono, S.Pd.I
Raden Ahmad Dzulkarnain, adalah nama pena dari penulis bernama lengkap Rudi Hantono. Beliau lahir pada 10 Pebruari 1987 di Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Berasal dari keluarga sederhana yang berkultur campuran antara Madura dan Jawa. Namun, beruntung, dapat mengenyam pendidikan formal di SDN I Bangsring, yang cukup kental dengan nilai-nilai keagamaan Islam dan lulus tahun 2000. Selanjutnya meneruskan sekolah di Mts Miftahul Ulum dan tamat tahun 2003 dan di SMA Miftahul Ulum dan lulus tahun 2005. Keberuntungan datang bagi penulis, ia kembali mendalami ilmu agamanya di Madrasah Diniah B:05 Ranting Sidogiri Pasuruan dan tiga Pondok Pesantren sekaligus, yakni di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Lagi-lagi keberuntungan menaunginya karena selepas MA MU diterima di Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibrahimy Sukorejo Situbondo melalui jalur tirakat sang Guru, yakni Almarhum Almaghfurlah KH. Achmad Djazari, MQ. Selepas meraih Sarjana Pendidikan Agama Islam, aktivitas beliau lebih banyak dihabiskan untuk mengabdi, menjadi operator di lembaga Raudlatul Athfal Khadijah 46, dan santri tetap di Pondok Pesantren Miftahul Ulum sejak tahun 2005 - sekarang. Di luar kesibukannya sebagai mengabdi, ia menekuni dibidang Information Tekhnologi (IT), menulis, dan terlibat secara aktif dalam organisasi Miful Media dan Ikatan Silaturrahim Santri Alumni Miftahul Ulum (IKSSAMU). Selain itu, ia juga terlibat aktif di Jam’iyah hadrah “Misbahus Surur” sejak tahun 2010. Penulis ini dapat dihubungi pada alamat berikut. Alamat kantor: Jalan Raya Situbondo No.102 Desa Bengkak Wongsorejo Banyuwangi, Kode pos 68453. Alamat rumah: Dusun Krajan II RT.001/RW.001 Desa Bangsring. Kode pos 68453, Hp. 085203282900. Alamat e-mail: radenahmad46@gmail.com

Buku Mendidik Dengan Cinta (1)

Previous article

UPGRADE KOMPETENSI GURU LEWAT JURNALISTIK

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.