Penulis: Ustd. Sinta Safitri
Bengkak, Miful News – Memasuki awal bulan Agustus, euforia hari kemerdekaan sudah mulai terasa. Di bulan merah putih ini dengan mudah dapat kita temui bendera kebangsaan berkibar di berbagai tempat, lebih banyak dari biasanya. Belum lagi, aksesoris dan pernak-pernik bernuansa merah putih yang menghiasi sudut-sudut jalan, perumahan, perkantoran, mal, sekolah, hingga tempat wisata. Semakin semarak lagi dengan dihelatnya upacara 17-an dan lomba-lomba hampir di setiap daerah di Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum(YPPMU) mengadakan Upacara untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 pada hari Senin 17 Agustus 2021 kemarin. Meski dilaksanakan di tengah pandemi, upacara tahun ini tetap terasa istimewa dan berlangsung khidmat. Bertempat di Halaman MI Miftahul Ulum, upacara Hari Kemerdekaan diikuti oleh Pengasuh, Majelis Keluarga, asatidz-asatidzah, dan seluruh santriwan-santriwati di bawah naungan YPP MU Bengkak.
Upacara Hari Kemerdekaan ke-76 ini dimulai tepat pukul 07.00 Wib. Semua petugas upacara merupakan santri aktif YPP MU Bengkak Wongsorejo Banyuwangi. Protokoler acara, Ananda Riansyah Agus Saputra membuka upacara dengan pembacaan basmalah bersama segenap peserta yang hadir. Para pemimpin barisan begitu cekatan merapikan dan menertibkan barisan peserta upacara. Tiba saatnya Komandan Upacara, yaitu Nur Rendy Apriliansyah memasuki tempat upacara digelar. Sementara itu, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Gus Moh. Kholil Ar-Rosyid, S.H. Beliau menuju podium dengan diiringi beberapa guru-guru senior YPP MU.
Kemudian, satu-persatu prosesi upacara berlangsung tanpa halangan, mulai dari pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Tim Paskibraka YPP MU. Dalam kesempatan kali ini, Ananda Moh. Aqim Syafiri mendapat kehormatan sebagai petugas pembawa bendera. Sedangkan, tujuh temannya, yaitu Ananda Rifki Hamdani, Shandika Satrio Azriel, Moh. Khusni Mubarok, Firsa Aribillah, Moh. Amri Maulana, Moh. Hamzah, Moh. Mukafi, dan terakhir Ahmad Riski Saputra bertugas sebagai pengiring bendera.
Moment pengibaran bendera merah putih menjadi begitu sakral dengan iringan lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh grup paduan suara Santriwati YPP MU Bengkak.
Selanjutnya, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan dan pancasila oleh Inspektur Upacara, diikuti semua peserta. Pembacaan Undang-undang Dasar 1945 oleh Ananda Rohman Maulana Ishaq menjadi agenda selanjutnya dari rangkaian upacara HUT RI ke-76 tahun ini. Berlanjut, dengan penyampaian amanat Inspektur Upacara.
Selaku Inspektur Upacara, dalam amanatnya Gus Kholil menyampaikan beberapa poin penting terkait nilai-nilai yang dapat kita ambil dari peringatan hari kemerdekaan ini, menurut beliau, adanya peringatan kemerdekaan ini adalah agar kita bisa mengenang jasa para pejuang dan syuhada. Dengan begitu kita bisa mewarisi semangat perjuangan mereka dan memantapkan hati untuk terus menjaga NKRI. “ Moment proklamasi kemerdekaan hanyalah sebuah moment proklamasi oleh Bung Karno. Perjuangan melawan penjajah dan perang melawan kebatilan, kebodohan, serta perjuangan menjaga keutuhan NKRI harus terus kita lakukan setiap waktu sampai akhir kehidupan kita. Itulah jiwa kita dengan menjaga warisan kemerdekaan ini. Dan yang perlu kita pelajari dari mengenang jasa-jasa para pahlawan ialah belajar kesabaran dan keikhlasan dalam berjuang,” Ujar beliau di hadapan peserta upacara. Selain itu, teruntuk semua santri yang tengah menuntut ilmu, Gus Kholil berpesan agar mewarisi sifat sabar dan ikhlas, serta patuh kepada kyai sebagaimana para pejuang dahulu saat moment resolusi Jihad. “Jangan merasa paling baik, jangan merasa paling berjasa, hilangkan rasa paling tinggi, karena perjuangan belum usai. Jangan rusak sebuah perjuangan dengan kesombongan,” tambah Gus Kholil bersemangat.
Di akhir pidatonya, beliau mengajak supaya semua pendengar mau berkontribusi untuk memakmurkan, menjaga kemerdekaan, dan kesejahteraan dengan bergotong-royong agar Indonesia lebih baik lagi kedepannya. Kemudian, setelah Gus Kholil menutup dengan salam, rangkaian upacara berlanjut dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka dan Ya Ahlal Wathon, semua peserta tampak antusias dan kompak. Setelah upacara selesai, penampilan kreasi santri dari Asrama Banin (Silat)-Banat (Tari Tradisional) menjadi penutup yang manis dari rangkaian upacara HUT RI ke-76 2021. Indoneisa Tangguh, Indonesia Tumbuh. Jayalah Negeriku. (Miful/SS)
Comments