Penulis: Sinta Safitri
Bengkak, Miful News – Jum’at, 18 Februari 2022 bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1443 H Madrasah Diniyah Miftahul Ulum (MADIN MU) Bengkak melaksanakan Tes Al-Miftah lil Ulum tahap ke-3. Seperti yang umum diketahui, MADIN MU merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) yang memiliki program unggulan cara cepat dan mudah belajar membaca kitab kuning menggunakan metode Al-Miftah lil Ulum.
MADIN MU sendiri mengadopsi metode ini dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan (PPS) dan menjadi pelajaran wajib bagi murid yang duduk di kelas IV dan V MADIN MU. Tes Al-Miftah biasanya diadakan tiga kali dalam satu tahun. Tujuannya tentu untuk mengetahui pencapaian target pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Selain itu, hasil dari tes menjadi syarat mutlak kenaikan kelas.
Kali ini ada 48 murid MADIN MU yang menjadi peserta tes, terdiri dari 21 murid kelas IV banin (putra), 23 murid kelas IV banat (putri), dan empat murid kelas V banin. Ujian ini disambut dengan begitu antusias oleh murid kelas IV dan V MADIN MU. Meski masih dalam masa pandemi, tetapi semangat peserta tes patut diancungi jempol. Pasalnya, jauh-jauh hari sebelum tes dilaksanakan mereka sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mulai dari menjaga kesehatan, mengadakan bimbingan, sampai belajar lebih giat dari biasanya. Secara khusus, mumtahin (penguji) tes Al-Miftah langsung didatangkan dari PPS, yakni Ustadz Zainul Muqit dan Ustadz Lutfi Hamid.
Dimulai sejak pukul 08.00 WIB satu persatu peserta tes secara acak maju dan mulai menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh kedua mumtahin. Sikap mumtahin yang ramah dan bersahabat membuat peserta tes merasa nyaman dan tidak terlalu tertekan. “Awalnya, saya merasa takut sampai gemetar. Akan tetapi, saat sudah berhadapan dengan mumtahin secara langsung ketakutan saya jadi berkurang. Beliau-beliau begitu ramah dan baik kepada semua peserta tes. Bahkan, sesekali kami diajak bercanda ringan saat tes tengah berlangsung. Tentu hal ini membuat kami merasa sangat terbantu,” tutur Muawana, salah satu peserta tes dari kelas IV banat.
Perlu diketahui, pembelajaran Metode Al-Miftah lil Ulum diprakarsai dan dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Al Miftah lil Ulum terbagi dalam beberapa jilid yang sangat membantu dan memudahkan murid-murid dalam belajar membaca kitab kuning. Materi disampaikan dengan bahasa sederhana, tidak berbelit-belit, dan menyenangkan. Dengan metode ini diharapkan murid MADIN MU dapat piawai membaca dan mempelajari kitab kuning yang sudah menjadi ciri khas sebuah pesantren.
“Semoga tes yang sudah berlangsung lancar kemarin hasilnya menjadi barokah manfaat. Manfaat bagi murid, bagi madrasah, dan juga bagi masyarakat umumnya,” ungkap harap Ustadz Asmoni, S.Pd.I selaku kepala MADIN MU Bengkak. (Miful/SS)
Comments