Metode Mudah Belajar al-Qur’an, Salah Satunya Diterapkan di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bengkak
1 min read

Metode Mudah Belajar al-Qur’an, Salah Satunya Diterapkan di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bengkak

28

Penulis: Ayul Fariqoini

Bengkak, MIFUL News- Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) Bengkak Wongsorejo Banyuwangi mengadakan standardisasi Mu’allimil Qur’an. Kegiatan ini menyasar siswa kelas XII Madrasah Aliyah Miftahul Ulum dan SMK Ibrahimy. Sebanyak 46 siswa- siswi yang ikut pelatihan siap menjadi generasi Mu’allimil Qur’an atau seorang pengajar al-Qur’an.

Adapun metode yang digunakan dalam standardisasi Mu’allimil Qur’an ini adalah Metode Qur’anuna.

Selama tiga hari berturut-turut sejak Selasa, 04 Februari hingga Kamis, 06 Februari 2025 semua peserta diwajibkan mengikuti pelatihan dengan disiplin. Kegiatan standarisasi ini bertempat di Auditorium RA Khadijah 46.

Kegiatan standarisasi Mu’allimil Qur’an ini merupakan pembekalan awal untuk calon seorang Mu’allimil Qur’an. Mereka mendapat kesempatan untuk sharing bagaimana cara agar menjadi seorang Mu’allimil Qur’an yang baik.

Tidak hanya sekadar belajar dan mengajarkan al-Qur’an, standardisasi ini juga menjadi sarana mewujudkan lembaga pendidikan al-Qur’an yang berkualitas untuk mencetak generasi berjiwa dan berakhlak qur’ani.

Kata Qur’anuna dalam metode tersebut bermakna al-Qur’an adalah bacaan kita semua. Pendekatan yang digunakan dalam Metode Qur’anuna ialah talaqqi musyafahah antara guru dan murid atau dengan cara bertatap muka. Sedikit kata yang disampaikan oleh Ust. Lutfi Bahrul Ulum, “Seorang guru tak hanya harus berhati-hati dalam mengajar, tetapi juga harus berhati-hati dalam perkataannya”.

Abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I juga berdawuh, “Orang yang belajar dan mengajarkan al-Qur’an akan memperoleh derajat yang terbaik. Tak hanya itu setiap satu huruf yang diajarkan oleh guru kepada murid akan menjadi pahala jariyah bagi sang guru.” Dengan adanya standardisasi ini tidak sebatas belajar dan mengajarkan al-Qur’an, tetapi sebagai ladang pahala bagi guru itu sendiri dan murid-muridnya.(Miful/AF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *