Penulis: Ust. Rudi Hartono, S.Pd.I
Bengkak, MIFUL News – Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Miftahul Ulum (MU), Abuya KH Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I, membuka Pelatihan Peningkatan Metodologi Pembelajaran al-Qur’an Metode Ummi yang bertempat di Aula Raudlatul Athfal Khadijah (RAJA) 46. Dalam kegiatan yang berlangsung pada hari Senin, tanggal 20 Maret 2016, itu Abuya mengatakan bahwa kegiatan semacam itu merupakan salah satu cara untuk tetap menjaga keutuhan al-Qur’an.
Menurut Abuya, menjadi tugas kita bersama untuk menyampaikan al-Qur’an, yang mana salah satu tujuan diturunkannya kalam ilahi tersebut ialah untuk kita baca sekaligus menjadikannya sebagai sumber dari segala ilmu. “Kegiatan seperti ini sangat besar manfaatnya, di antaranya kita bisa menjalin Ukhuwah Islamiyah, dan meneguhkan keimanan kita bersama,” imbuhnya. Sementara itu, Direktur Taman Pendidikan Qur’an Miftahul Ulum (TPQ MU), Ust. Rudi Hartono, S.Pd.I mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan ini ialah untuk meningkatkan tata cara (metodologi) dalam kegiatan belajar mengajar al-Qur’an agar sesuai dengan tahapan atau sistem pembelajaran yang sudah ditentukan oleh pihak Ummi Foundation Surabaya.
Acara pelatihan yang berlangsung sehari penuh, dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB, tersebut diikuti 20 peserta dari berbagai lembaga yang ada di bawah naungan YPP MU. Pelatihan kali ini menghadirkan seorang nara sumber dari Kabupaten Bondowoso, yakni Ust. Luthfi Bahrul Ulum, S.Pd. yang merupakan trainer Metode Ummi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan tujuh tahapan yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran al-Qur’an seraya menjelaskan tentang pembagian waktunya. Pembagian waktu dalam pembelajaran al-Qur’an Metode Ummi di sekolah atau madrasah ialah 60 menit. “Kegiatan semacam ini harus terus dilaksanakan, agar pengetahuan kita (tentang metodologi pembelajaran al-Qur’an, red.) terus bertambah lebih baik,” pungkas Ust. Luthfi penuh harap.
Adapun tujuh tahapan pembelajaran al-Qur’an Metode Ummi yang dimaksud oleh Ust. Luthfi diawali dengan, pertama, Pembukaan. Isi dari pembukaan ialah salam dan doa. Tahapan yang Kedua ialah Apersepsi, yakni mengulang hafalan dan pelajaran yg telah diajarkan sebelumnya. Ketiga, Penanaman Konsep, yaitu proses menjelaskan materi/pokok bahasan. Selanjutnya, keempat, Pemahaman Konsep, yakni memahamkan materi/pokok bahasan yang telah diajarkan. Tahapan kelima ialah Latihan/Keterampilan, yakni melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang-ulang materi. Durasi waktu dari tahapan satu sampai dengan tahapan yang kelima ialah 5 menit/tahapan. Selanjutnya, keenam, Evaluasi. Tahap ini berupa pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan anak satu per satu. Durasi waktunya 30 menit. Dan yang terakhir ialah Penutup. Isinya berupa motivasi belajar dan doa dengan durasi 5 meniit.
Ketujuh tahapan tersebut harus dipahami dan dijalankan secara konsisten oleh setiap guru pengajar al-Qur’an Metode Ummi. Konsistensi guru amatlah penting karena ia menentukan kualitas pembelajaran al-Qur’an secara kesuluruhan. Dan guru yang berkualitas akan mencetak para penerus (anak didik) yang berkualitas pula. Hal ini ditegaskan berulang kali oleh Ust. Luthfi guna memotivasi para guru TPQ MU untuk terus memperkuat metodologi pembelajaran al-Qur’an sesuai standar Metode Ummi. Forza Miftahul Ulum!(Miful/RHr)
Comments