
YPP MU DIBANJIRI RATUSAN JAMA’AH, BENTUK CINTA TERHADAP AL QUR’AN
Penulis: Ust. Rudi Hantono, S.Pd.I
Bengkak, MIFUL News – Kemarin malam, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) lewat Panitia Pondok Ramadhan 1439 H kembali menggelar acara istimewa, yakni peringatan malam nuzulul qur’an (malam turunnya al-qur’an). Acara yang bertempat di halaman YPP MU itu digelar pada malam Ahad, tanggal 03 Juni 2018. Acara peringatan malam nuzulul qur’an tersebut berlangsung sukses dan meriah. Tercatat ada sekitar ratusan santri, peserta pondok ramadhan, dan wali murid membeludak di halaman YPP MU guna mengharap barokah dari malam peringatan nuzulul qur’an.
Ananda Rizqia Alvi Nur Rahmani selaku pembawa acara memulai tepat pukul 20.00 WIB. Rangkaian acara peringatan malam nuzulul qur’an, diawali dengan lantunan shalawat dari group hadrah al-banjari Ibnus Surur. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dzikir jama’i yang dipimpin oleh Ust. Rudi Hartono, S.Pd.I. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dan mawidhoh hasanah.
Dalam tausiyah-nya, abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan menyampaikan bahwa kita harus bersyukur karena di bulan Ramadhan ini kita diberikan kesempatan berpuasa oleh Allah swt. Dan tak kalah pentingnya kita masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menuntut ilmu lewat program pondok ramadhan. “Malam ini kita memperingati malam nuzulul qur’an, di mana pada tanggal 17 Ramadhan Rasulullah pertama kali menerima wahyu dan itu disebut malam nuzulul qur’an. Di samping itu, kita bisa mengingat kembali bahwa Al-Qur’an itu merupakan kitab suci, merupakan falsafah hidup kita sebagai umat Islam,” jelasnya.
Rasulullah mengingatkan dua hal kepada kita, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, selama kita berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan Hadits maka kita akan selamat dan selalu berada di jalan yang lurus. Maka dari itu, kita terus berusaha untuk selalu berpegang teguh terhadap Al-Qur’an. Selain itu, kita harus menjadi huffadz (penghafal Al-Qur’an) dengan kita menghafal Al-Qur’an, berarti kita telah menjaga Al-Qur’an. “Seseorang yang jadi penghafal Al-Qur’an jaminannya syurga Allah swt,” sambungnya penuh semangat.
Di akhir tausiyah-nya, beliau menyampaikan semoga kita dapat aliran barokah dari malam nuzulul qur’an sehingga kita menjadi pecinta Al-Qur’an, bisa menyebarkan Al-Qur’an, dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain. “Mudah-mudahan kita semua mendapat hidayah, taufiq, dan bimbingan dari Allah sehingga kita berada di jalan yang benar.” Lalu, acara peringatan malam nuzulul qur’an dipungkasi dengan pembacaan do’a.(Miful/RHn)