Bingung Memaknai Hari Pahlawan? Kaidah Lama Solusinya
Pamflet, iklan, dan flyer bertebaran pada 10 November. Biasanya, saat ini hal itu banyak kita temui di platform digital. Sudah pasti tau semua ya, ada apa pada tanggal ini?
Ya, hari ini adalah Hari Pahlawan Nasional, dimana banyak instansi yang mengadakan upacara. Kegiatan upacara dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang untuk Indonesia.
Perlu diketahui agar sejarah tidak pernah terhapus bahwa Hari Pahlawan Nasional ini bermula atas tragedi yang terjadi di Surabaya. Pertempuran ini merupakan pertempuran terbesar yang terjadi antara Indonesia dan sekutu.
Lalu, sebagai warga negara yang baik apakah yang harus kita lakukan untuk memaknai perjuangan para pahlawan? Apakah hanya cukup dengan mengadakan upacara, mendoakan dan mengenang saja? Tentu jawabannya adalah tidak.
Ingat, meskipun negara kita sudah merdeka, tetapi kita belum terlepas sepenuhnya dari penjajahan. Penjajahan saat ini bukan lagi penjajahan fisik, melainkan penjajahan budaya dan moral. Coba kita bayangkan, jika semua warga bangsa Indonesia tidak bermoral dan meninggalkan budaya bangsa kita sendiri. Apa yang terjadi? Tentu saja kehancuran Bangsa Indonesia.
Perkembangan zaman yang semakin maju, kita semakin dimanja oleh kecanggihan teknologi. Kita dicekoki berbagai tontonan akan kebiasaan-kebiasaan orang barat. Selain itu, budaya-budaya kita juga sudah banyak disisipi budaya asing.
Secara halus, sudah tentu hal tersebut terkadang tidak terdeteksi oleh kita. Membuat kita tidak sadar dan bahkan terbuai. Bisa kita saksikan saat ini, sudah banyak tren yang kita tiru. Contoh kecil saja, seperti fashion dan gaya hidup kita yang semakin mirip dengan budaya barat. Banyak perbuatan yang melanggar etik, tetapi kita maklumi. Misalnya, pergaulan bebas.
Mari jadikan momen hari pahlawan untuk kembali berfikir. Sudahkah kita semua berjuang menyelamatkan diri dari penjajahan budaya dan moral? Sudahkah berusaha keras menjaga budaya sekaligus tidak melanggar syariat?
Perlu kiranya kita terus mempertahankan nilai-nilai yang baik dan positif. Selain itu, kita juga perlu bijak menyikapi berbagai macam kondisi.
Hal ini selaras dengan kaidah lama, jagalah budaya terdahulu yang baik dan ambillah budaya baru yang lebih baik. Dunia fashion saat ini terus berkembang bahkan mulai friendly untuk kalangan muslimah. Jadi, tidak perlu korbankan syariat untuk tetap tampil modis dan kekinian.
Begitupun dengan kecanggihan teknologi. Boleh kita memanfaatkan berbagai kemudahannya, tetapi jangan sampai kita terpedaya. Saring terlebih dahulu sebelum kemudian kita sharing. Jangan mudah mempercai dan menebar hoax sehingga persatuan Bangsa Indonesia terpecah.
Semoga kita terus bisa mempertahankan nilai-nilai positif dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai kontribusi kita menjaga bangsa ini. Hal tersebut juga merupakan bukti nyata bahwa kita serius mengenang jasa para pahlawan sebab kita menjaga hasil perjuangannya.