MANASIK HAJI PLUS (Putihkan Mutiara Pulau Tabuhan)
3 mins read

MANASIK HAJI PLUS (Putihkan Mutiara Pulau Tabuhan)

Penulis: Ustd. Ika Nurjannah, S.Pd.I

Bangsring, Miful News – Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) memiliki banyak sekali kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun salah satunya ialah Kegiatan Manasik Haji. Tepat pada Kamis kemarin (17/10/2019) kegiatan tersebut kembali digelar. Panitia pelaksana tahun ini adalah lembaga Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum (MTs MU).      

Para jamaah dibagi menjadi 12 kloter. Kloter pertama sampai empat adalah jamaah tingkat RA dan kloter lima sampai 12 terdiri dari dua kloter tingkat MI, dua kloter tingkat MTs, empat kloter tingkat MA/SMK. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 1.000 jamaah, sejumlah guru dan murid di bawah naungan YPP MU. Setiap jamaah yang mengikuti kegiatan ini wajib menggunakan kain ihram bagi jamaah laki-laki dan jamaah perempuan wajib menggunakan jubah putih polos. Alhasil, Wisata Mutiara Pulau Tabuhan (MPT) seketika bernuansa putih.

Kegiatan ini di awali dengan pembacaan Surat al-Fatihah yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kepesantrenan. “Semoga kita semua ditakdirkan berziarah ke Mekah dan Madinah,” doa Ustadz Hariyanto, S.Pd.I disela-sela pembukaan. Dilanjut dengan pembacaan Alquran oleh ananda Badrus Sholeh murid MA kelas XII IPS. Kemudian sambutan pengasuh sekaligus membuka kegiatan manasik haji oleh Abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I. Beliau berpesan untuk melaksanakan kegiatan ini dengan benar dan serius. Menurut beliau kegiatan ini bukan hanya sekedar kegiatan rutinan akan tetapi termasuk syiar dan pembelajaran. “Selain sebagai program tahunan yayasan, kegiatan ini mengandung syiar, baik syiar agama maupun pesantren. Dan yang paling penting, kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran yang efektif terhadap siswa,” dawuh beliau ketika sambutan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, manasik haji tahun ini menggunakan niat haji saja. Jika biasanya kita melaksanakan niat haji dan umrah sekaligus, kali ini YPP MU melaksanakan haji tanpa niat umrah. Dibimbing pengasuh langsung, para jamaah melaksanakan tawaf qudum kemudian menuju Arafah untuk wukuf. Setelah wukuf para jamaah menuju Muzdalifah untuk mabit, dilanjut ke Mina untuk persiapan lempar jumrah. Setelah melakukan jumrah ula, wusta, dan aqabah para jamaah kembali ke maktab. Setelah istirahat yang cukup di maktab, barulah para jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan tak lupa para jamaah menyempatkan meminum air zam-zam. Kemudian dilanjut dengan sai dari bukit Safa ke Marwa dan diakhiri dengan tahallul.

Menariknya, manasik haji tahun ini bisa disebut manasik haji plus. Panitia memberikan servis spesial kepada seluruh jama’ah manasik haji, dengan memilih lokasi wisata tepi pantai tepatnya di Wisata MPT. Jadi, selain melaksanakan manasik para jamaah juga bisa menikmati indahnya pantai. Para jamaah diminta mengikuti kegiatan ini dengan khidmat terlebih dahulu, baru setelah kegiatan para peserta boleh menikmati wisata yang sudah tersedia. Panitia sengaja memilih tempat ini dengan harapan para peserta tidak jenuh dan bosan dan berharap para murid tetap semangat bahkan muncul keinginan berhaji di benak mereka semua, “Karena ini kegiatan rutin, sekali-kali kami tempatkan kegiatan ini di tempat wisata. Kami berharap mereka terus semangat dan  menjadikan kegiatan ini sebagai pengalaman serta memunculkan himmah untuk mengunjungi Mekah dan Madinah,” Ungkap Ustadz Samhadi selaku ketua panitia.  (Miful/INj)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *