Menggali Keberkahan: Murid Kelas Akhir Laksanakan Doa Bersama di P2S2 Sukorejo
2 mins read

Menggali Keberkahan: Murid Kelas Akhir Laksanakan Doa Bersama di P2S2 Sukorejo

21

Penulis: Rina Mariana, M.Pd.

Situbondo, MIFUL News- Kegiatan doa bersama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh (P2S2). Acara ini diikuti oleh lembaga cabang di bawah naungan (P2S2) untuk siswa kelas akhir di tingkat MI/SD, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh berkah dari para masyaikh, memperkuat sanad keilmuan, dan menandai akhir jenjang pendidikan mereka.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan doa bersama kali ini diikuti oleh 936 santri dari 21 lembaga cabang, sementara pada tahun sebelumnya hanya diikuti oleh sembilan lembaga dengan sekitar 300 santri.

Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo adalah salah satu lembaga cabang yang secara rutin mengikuti kegiatan ini. Selain para santri, Majelis Keluarga, Pengurus, dan Guru juga turut hadir dalam doa bersama tersebut.

Acara diawali dengan membaca Surat Yasin dan tahlil di maqbarah para Masyayikh Sukorejo dan acara dilanjutkan di Musholla Ibrahimy dengan membaca Ratibul Haddad, istighosah, dan aqoid saeket, yang mana dzikir tersebut adalah amalan khusus bagi santri Sukorejo.

Ada 7 pesan yang disampaikan Pengasuh PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, K.H.R Ach Azaim Ibrahimy : Meminta kepada semua pimpinan ketika sowan ke maqbarah untuk ditanamkan, diniatkan, dan diajarkan kepada peserta didiknya terutama para guru, meminta kepada para masyayikh agar diakui sebagai santri, baik di dunia maupun di akhirat. Kebiasaan ini mengajarkan kepada peserta didik agar ketika menuntut ilmu tidak mempunyai niat yang bersifat keduniawian saja melainkan juga akhirat.

Pesan kedua beliau menyampaikan, para pimpinan dan lembaga berkesempatan menjadi lembaga awal mempersiapkan para santrinya ke jenjang selanjutnya terkhusus yang ingin melanjutkan di P2S2 seperti pengembangan lembaga asing, tahfidz, dan membaca kitab.

Ketiga, untuk lembaga cabang yang memiliki lembaga setingkat SLTA, kader-kadernya harus disiapkan dengan baik. Selanjutnya, beliau berharap agar kegiatan “Pondok Ramadhan” dihidupkan dan ditingkatkan, terutama di lembaga yang bukan berbasis pesantren. Bahkan, beliau menyarankan agar kegiatan Pondok Ramadhan bisa dilaksanakan di P2S2.

Ke-lima beliau berpesan agar mengkader peserta didiknya untuk melanjutkan ke P2S2 yang kemudian para peserta didiknya kembali bisa berkhidmah di lembaganya masing-masing.

Menyemarakkan Aqo’id saeket tak luput dari pesan beliau dan pesan ketujuh yakni menjadwalkan rutin sowan ke pengasuh P2S2.

“Selain dengan niat sowan ke pengasuh, menyemarakkan kegiatan Pondok Ramadhan yang sudah ditinggal oleh para santri juga diniatkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan,” ujar Kiai Azaim. (Miful/RM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *