Penulis: Ust. Muhammad Kholil
Alasbuluh, MIFUL News – Pawai obor, kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) digelar setiap tanggal 1 Muharam. Kali ini acara tersebut diadakan di dekat pantai, tepatnya di Musholla Bahrul Falah Labuhan Lalang Alasbuluh.
Bertepatan dengan tanggal 1 September 2019 acara tersebut dilaksanakan. Semangat para guru dan santri dalam menyambut tahun baru Islam itu sudah terlihat jauh hari sebelum acara dilaksanakan. Terbukti para panitia sudah merancang kegiatan tersebut satu bulan lebih demi suksesnya acara dimaksud. Para santri juga berkelana tak kenal waktu untuk mencari bambu sebagai alat pokok dalam acara pawai obor kali ini.
Sore hari, tepat pukul 16.30 WIB acara dibuka oleh Hidayatul Akbar. Pembacaan Dzikir Jama’i mengawali acara tersebut yang dipandu oleh Ust. Asmoni. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan do’a akhir tahun 1440 Hijriah. Setelah itu, dilanjutkan dengan sholat maghrib berjama’ah. Selepas sholat maghrib, do’a awal tahun 1441 Hijriah dipimpin langsung oleh KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I Pengasuh YPP MU. Semua peserta acara yang terdiri dari dewan guru, santriwan-santriwati, siswa-siswi, dan wali santri mengamini semua doa yang dipanjatkan oleh Beliau. Semua kegiatan dzikir jama’i, doa akhir tahun, dan awal tahun dilaksanakan di Masjid Babus Salam Alasbuluh.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pawai obor. Peserta pawai obor ini diikuti oleh semua siswa-siswi lembaga dibawah naungan YPP MU. Pawai obor ini mengular hingga ratusan meter memenuhi jalan raya antara Masjid Babus Salam hingga ke Musholla Bahrul Falah Alasbuluh.
Selanjutnya, acara puncak dari pawai obor ini adalah hikmah tahun baru Islam yang disampaikan oleh Ketua MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Wongsorejo. Ust. Kholili menyampaikan banyak hal. Beliau menerangkan lima keistimewaan dalam bulan Muharam yang disertai dengan kisah-kisah para nabi terdahulu. “Bulan Muharam adalah bulan dimana Nabi Adam diterima taubatnya, Nabi Nuh beserta pengikutnya selamat dari banjir bandang, api yang mendadak menjadi dingin saat ingin membakar Nabi Ibrahim, Nabi Yunus yang keluar dari perut ikan Paus, dan Nabi Musa yang berhasil lolos dari kejaran Fir’aun lewat perantara tongkatnya membelah laut merah,” Ustadz Kholili menjelaskan dengan gamblang. Kemudian acara dilanjutkan dengan santunan anak yatim. Beberapa siswa-siswi yang sudah ditinggal wafat oleh orangtuanya atau salah satunya, dipanggil satu persatu untuk menerima santunan dari donatur dan para dermawan. Selanjutnya, pamungkas acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Ust. Hariyanto. Semoga ditahun baru Islam ini kita lebih baik lagi dari pada tahun kemarin, dan semoga segala kesalahan dan kekhilafan kita semua diampuni oleh Allah, serta kita memohon dipanjangkan umur dalam taat kepada Allah.(Miful/MKh)
Comments