Berita

Pawai Telur Hias Padati Jalur Banyuwangi-Situbondo

0

Penulis: Ustd. Nur Hidayati, S.Pd

Bengkak, MIFUL News –Kamis (07/11/2019) jalur Banyuwangi-Situbondo padat oleh arak-arakan telur hias. 41 kontingen pawai telur hias milik Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) Bengkak Wongsorejo Banyuwangi mengular panjang.

Sudah menjadi kebiasaan YPP MU setiap tahun di bulan Maulid mengadakan pawai telur hias. Kegiatan tersebut diikuti oleh semua siswa dan guru  di bawah naungan YPP MU. Tidak hanya sekedar pawai saja, akan tetapi juga dilombakan antar kontingen.

Kali ini, panitia tidak menentukan tema dan warna untuk kerangka hias telur tetapi menekankan pada setiap kontingen agar menggunakan bahan dari alam dan daur ulang. Hal tersebut tentu memicu persaingan kreativitas antar kontingen. Bentuk dan warnanyapun jadi beraneka ragam.

“Kerangka hias telur tidak boleh melebihi batas ukuran maksimal 1,5 m kubik,” papar ketua panitia,  ustadzah Nur Kholifah, S.Pd saat rapat persiapan pawai. Menurutnya, ukuran masing-masing kerangka dibatasi agar tidak menyulitkan peserta pada saat pawai sebab tidak diperkenankan dibawa dengan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, beberapa wali murid tingkat RA dan MI berbagi tugas untuk memikul kerangka hias telur milik kontingennya.

Spesial pada pawai kali ini, masing-masing peserta diwajibkan membawa bendera berlogo YPP MU sehingga tampak lebih meriah. Pada satu kesempatan, kontingen kelas XII IPS MA Miftahul Ulum memberikan beberapa tusuk telur lengkap dengan sebuah bendera pada sopir bus dan truck yang tengah antri.

Adapun kriteria penilaian yang ditentukan ialah sebagai berikut, bidang kreativitas, bidang kerapian dan ketertiban, ukuran kerangka, dan kesesuaian jumlah siswa dan telur hias. Menurut Bapak Asnawiyanto, salah satu tim juri mengatakan bahwa arak-arakan telur hias ini tentu menuai banyak manfaat. “Selain menjadi syiar pesantren, kegiatan ini sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas anak,” ungkapnya.

Para juri mengungkapkan bahwa semua kerangka telur hias yang ada sangat unik. Namun, hasil penilaian yang didapat dari empat juri menentukan 6 kerangka terbaik yang berbahan dasar dari alam dan daur ulang. 3 terbaik pertama diraih oleh kontingen dari lembaga MTs Miftahul Ulum, yakni kontingen VII C, IX A, dan VIII B. 

Memang benar, banyak sekali manfaat yang diharapkan dari kegiatan tersebut. Terlebih, dan yang paling penting adalah penanaman dan peningkatan rasa cinta terhadap sang baginda. Hal senada diutarakan oleh Ning Evi Ghozali, konsultan pendidikan YPP MU. “Semoga para siswa dapat memetik manfaat kegiatan arak-arakan ini dan meningkatkan kecintaan mereka pada Nabi Muhammad,” pungkas beliau.(Miful/NH)

Lagi-lagi Tentang Cinta

Previous article

EKSPRESI CINTA KEPADA SANG PENYEBAR CINTA

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Berita