EKSPRESI CINTA KEPADA SANG PENYEBAR CINTA
Penulis: Nur Isnaini Robi’ah, S.Pd.
Bengkak, Miful News –Bulan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad adalah bulan kebahagiaan umat islam dan bulan penuh cinta atas lahirnya Sang Baginda. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengekspresikan cinta kepada Nabi Muhammad (hal-hal positif). Kamis malam, 7 Nopember 2019 yang bertepatan tanggal 9 Rabi Al Awwal 1441 H, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPPMU) mengadakan pengajian umum dalam rangka Dzikro Maulidir Rosul Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pengajian ini bertempat di lapangan YPPMU. Tidak hanya masyarakat setempat yang hadir dalam pengajian di YPPMU, lebih dari itu, ratusan muslimin muslimat, para wali santri dari berbagai kota memadati pengajian tersebut. Tidak hanya itu, pengajian ini juga dihadiri oleh tamu-tamu terhormat, diantaranya : Habib Amin bin Hasyim Alaydrus sekaligus sebagai muballigh, Ketua MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) bapak Achmad Kholili, Kepala Desa terpilih Bapak Musta’in dan tokoh masyarakat lainnya.
Kurang lebih 3 jam, rentetan acara berlangsung dengan khidmat. Dengan diawali pembacaan surah Al-Fatihah bersama-sama, yang dipimpin oleh ustadz Hasan selaku Master of Ceremony. Pembacaan ayat suci Alquran oleh ustadz Nurul Kholiq. Kemudian yang ketiga, lantunan sholawat, dibawakan oleh grup hadrah Misbahus Surur. Lalu pembacaan dzikir jama’i, yang dipimpin oleh Abuya KH. Muhammad Hayatul Ikhsan. Lalu dilanjutkan acara istirahat yang diisi dengan pengumuman pemenang lomba telur hias antar kelas se-yayasan, yang merupakan bagian dari acara yang diselenggarakan dari kegiatan tersebut.
Sampai pada acara inti, guru kami yang berasal dari Kalibaru ini, Habib Amin bin Hasyim Alaydrus bertausiyah tentang sikap terpuji Nabi SAW kepada khadam-nya yang bernama Anas bin Malik. Beliau juga menyampaikan tiga nasihat sukses nabi kepada pembantunya yang masih belia itu. Nasihat pertama, membiasakan mengucap salam kepada sesama muslim. Kedua, mengucapkan salam kepada keluarga (masuk dan keluar rumah). Dan nasihat yang ketiga ialah membiasakan sholat dhuha.
Hal ini disampaikan kepada jama’ah untuk meneladani sikap kanjeng nabi yang mulia. Beliau tetap bersikap bijaksana kepada pembantu, para sahabat, dan semua umatnya. Beliau juga sering melantunkan do’a-do’a untuk kebaikan umatnya.
”Dalam acara dzikro maulid nabi ini kita semua tampak mencintai Nabi Muhammad SAW dengan banyak membaca sholawat, akan tetapi apakah kita dicintai oleh Nabi Muhammad? Maka dari itu, marilah kita berlomba-lomba untuk membenahi prilaku kita dengan melaksanakan yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad,” tausiyah pengasuh dalam sambutannya.(Miful/NIR)