
PSNU, LESTARIKAN BUDAYA LEWAT BELADIRI
Penulis : Moh. Kholil
Bengkak, MIFUL News – Pengurus Asrama Putra Pondok Pesantren Miftahul Ulum memiliki beberapa kegiatan unggulan. Salah satunya ialah kegiatan beladiri pencak silat. Kegiatan ini dimaksudkan melestarikan seni beladiri khas Nahdlatul Ulama, yakni Pencak Silat Pagar Nusa. Latihan Pencak Silat rutin dilaksanakan pada setiap malam Ahad di lapangan utama pesantren.
Pencak Silat Pagar Nusa sendiri merupakan salah satu Badan Otonom NU. “PSNU (Pencak Silat Nahdlatul Ulama) memiliki arti Pagar NU dan Bangsa. Ia lahir atau berdiri pada tanggal 03 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang diprakarsai oleh Gus Maksum yang sekaligus menjadi guru besar Pagar Nusa,” ungkap Kang Dimas, sang pelatih.
Salah satu tujuan diadakannya latihan Pencak Silat ialah untuk membela dan menjaga diri sendiri, keluarga, dan juga masyarakat. Di sisi lain ada tujuan yang tak kalah penting yakni melestarikan budaya yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita, mengingat Pencak Silat adalah beladiri asli dari Indonesia.
“Kegiatan tersebut dianggap sangat perlu dalam menghadapi serangan-serangan budaya Barat dan ideologinya. Kami memilih pagar nusa sebagai wadah olahraga beladiri dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan dan prinsip kami agar tidak keluar dari koridor Islam Ahlus Sunnah wal-Jamaah, dan tentunya untuk mengabdikan diri kepada Nahdlatul Ulama,” ungkap Ust. Zainur Rofiqi, S.Pd., selaku Ketua Pengurus Asrama Putra. Setiap latihan biasa diawali dengan tawassul kepada masyaikh-masyaikh Nahdlatul Ulama, pendiri Pagar Nusa, dan tentunya juga kepada pendiri dan masyaikh-masyaikh Pondok Pesantren Miftahul Ulum. “Alhamdulillah apa yang menjadi target kami bisa dicapai dengan sangat cepat, Karena anak-anak sangat disiplin saat latihan. Semoga Bisa meraih prestasi di kejuaraan IPSI maupun Non IPSI,” pungkas sang pelatih, dengan penuh harap.(Miful/MKh)