SANTRI’S CAMP, Dua Santri Miftahul Ulum Menjadi Percontohan
2 mins read

SANTRI’S CAMP, Dua Santri Miftahul Ulum Menjadi Percontohan

Penulis: Ust. Muhammad Kholil

Songgon, Miful News – Jelang Hari Santri Nasional (HSN), hampir semua organisasi, lembaga keagamaan, dan grup-grup nongkrong sangat berantusias untuk menyambutnya. Terkhusus Nahdlatul Ulama, dari pengurus besar hingga pimpinan anak cabang mengadakan  beberapa rangkaian acara yang identik dengan santri. Pada tahun ini, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi mengadakan Santri’s Camp (kemah santri) yang bekerja sama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Banyuwangi.

Pondok Pesantren Miftahul Ulum menjadi salah satu dari tiga pondok pesantren yang mewakili MWCNU Wongsorejo. Acara tersebut dihadiri oleh semua santri putra se-Kabupaten Banyuwangi yang sudah diberi amanah oleh MWCNU dari masing-masing kecamatan.

Acara tersebut berlangsung selama dua hari (Ahad – Senin, 19-20 Oktober 2019). Diawali acara ceremonial dan apel pembukaan pada jam 13.45 wib. Pada acara ceremonial tersebut, dilantunkan lagu-lagu kebangsaan, mars syubbanul wathon, dan sholawat nabi yang berkumandang merdu di area Bumi Perkemahan Wisata Pinus Desa Sumberwulu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.

Sekretaris PCNU Banyuwangi mengungkapan dalam sambutannya bahwa disahkannya RUU pesantren merupakan hadiah berharga bagi para santri. “Satu hadiah bagi para santri tahun ini,  yakni pengesahan RUU pesantren, dengan begitu kalian sudah mendapat pengakuan yang sah dari negara,” ungkap beliau, dengan diikuti tepuk tangan tanda bahagia dari para santri.

Di sela-sela acara ceremonial juga dilaksanakan senam otak dan yel-yel. “Siap kita? Santri NU, NKRI? Harga mati, Pancasila? Jaya, Aswaja? Akidah kita, Nusantara? Milik kita.” begitulah yel-yel yang disemarakkan oleh seluruh santri pada acara Santri’s Camp.

Kegiatan ini juga bermanfaat untuk menjalin solidaritas antar santri, penguatan ASWAJA ke-NU-an, dan kebangsaan untuk para santri. Tujuannya agar mereka kebal atas serangan-serangan dari luar faham Aswaja An-Nahdliyah. Acara tersebut juga diisi beberapa materi tentang ke-NU-an  yang disampaikan PCNU Banyuwangi dan PBNU.

Setelah selesai sholat Maghrib berjamaah dilanjutkan dengan haul akbar para sesepuh Nahdlatul Ulama Banyuwangi. Pada kesempatan tersebut, sebagian santri Miftahul Ulum diberi amanah untuk memimpin pembacaan sholawat. “Alhamdulillah, Suatu kehormatan bagi  kami, Pada acara ceremonial kami dipercaya untuk memimpin ratusan santri dalam pembacaan sholawat yang juga dihadiri oleh wakil bupati Banyuwangi H. Yusuf Widjiatmoko, S. Sos.  Semoga mendapat aliran barakah dan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW,” tutur salah satu santri MU.

Di akhir acara, H. Mohammad Ali Makki Zaini selaku Ketua PCNU Banyuwangi bekerja sama dengan Direktur Bank BRI Kabupaten Banyuwangi yang memberikan e-Money secara gratis. Kartu tersebut bisa digunakan untuk pembayaran di indomaret, tiket tol, dan tiket penyeberangan kapal laut. Dalam acara tersebut juga diadakan sumpah santri (siap menjaga keutuhan NKRI) dan pembagian piagam penghargaan kepada 10 santri terbaik pada acara Santri’s Camp tersebut. Dari sekian banyak santri yang ikut dalam acara tersebut, dua santri utusan Pondok Pesantren Miftahul Ulum masuk dalam jajaran sebagai 10 santri terbaik.(Miful/MKh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *