BERDOA TANPA BATAS
3 mins read

BERDOA TANPA BATAS

Penulis: Ustd. Rika Febriyanti, S.Pd.I*)

Seringkali kita menengadahkan tangan untuk berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tetapi ternyata Allah swt. tidak atau belum mengabulkannya. Padahal semua sebab-sebab dikabulkan doa telah dilakukannya, seperti berdoa denga ikhlas dan tidak berbuat syirik, memulai dengan pujian, bershalawat dengan sungguh-sungguh, yakin bahwa segala doa akan dikabulkan oleh Allah, memilih waktu dan tempat mustajab, meninggalkan  perkara haram (makanan, minuman, dan pakaian), meninggalkan maksiat dan bertaubat, mengerjakan ketaatan dan bertawasul dengan nama-nama Allah, dan lain-lain.

Hal itu terjadi, bukan sebab Allah tidak mampu mengabulkan semua permintaan hambanya. Akan tetapi, ada waktu yang tepat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan meskipun terkadang tidak seperti yang kita harapkan. Janganlah putus asa karena sesungguhnya Allah lebih tahu apa yang hamba-Nya butuhkan. Acap kali kita merasa kecewa karena yang didapat tidak sesuai dengam harapan. Sepatutnya bagi seorang hamba untuk bersabar dan senantiasa tawakkal pada takdir-Nya.

Sebagai contoh, dua orang pengemis mendatangi sebuah rumah. Pengemis yang satu bersikap ramah dan sopan, sedangkan yang lainnya sungguh tak elok dipandang. Sang tuan rumah berkata kepada pelayannya “Cepat berikan sepotong roti kepada lelaki menjijikkan itu hingga dia pergi dari rumah kita secepat mungkin. Katakan juga kepada yang lainnya (pengemis yang bersikap baik) bahwa roti kita belum dibakar dan dia mesti menunggu roti itu sampai siap”.

Begitu pula dengan kita yang meminta sesuatu kepada Sang Maha Pemberi. Jika permintaan kita dikabul dengan cepat maka hendaklah introspeksi diri. Apakah kita termasuk orang yang disukai atau tidak disukai? Begitu pula sebaliknya, jika permintaan kita tidak cepat dikabulkan mungkin saja Allah lebih senang melihat rintihan kita dengan doa-doa yang dipanjatkan secara terus menerus bahkan terkadang sampai berderai air mata.

Satu hal yang pasti, Allah sudah menyiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk hambanya. Pada waktu yang tepat Dia akan mengabulkan segala permohonan yang dipanjatkan. Tidaklah sulit bagi Allah untuk mengabulkan apa yang diinginkan seorang hamba. Namun, Allah ingin mengetahui kesungguhan, kesabaran, ketaatan, dan keistiqomahan hamba tersebut. Hanya saja, hamba-Nya sering tidak sabar menunggu dan berburuk sangka kepada Allah saat doanya tidak cepat dikabulkan. Astaghfirullahal’adhim, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita.

Menurut maqalah-maqalah ulama, kita dianjurkan agar selalu mendekat kepada Sang Kholiq agar kita dikenal oleh-Nya. Dikenal dalam artian bukan hanya sekedar mengetahui identitas kita sebagai seorang hamba, tetapi dikenal dalam hal sifat baik dan buruk pada hakekatnya. Demikian juga diri kita, seyogyanya dapat mengenali Sang Kholiq lebih dalam secara hakikat. Itulah yang disebut dengan penglihatan dan pengetahuan sejati. Hal ini, supaya kita selalu mendapat rahmat, ketenangan, kebahagiaan, dan apa yang kita pinta cepat dikabulkan.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari artikel ini adalah setiap doa yang kita panjatkan akan diijabah oleh Allah sesuai dengan sifat dan kepribadian masing-masing. Sejauh mana kita mengenal Allah. Sebesar apa usaha kita agar dikenal oleh Allah. Semoga kita semua termasuk hamba yang mencintai dan dicintai oleh Allah. Aamiinn.

*) Penulis adalah guru di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum B-05 Ranting Sidogiri Pasuruan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *