
Tak Kuasa Menampung Jamaah, Acara Haflatul Imtihan Ke-62 Berhasil Sukses
Penulis: Moh. Kholil
Bengkak, MIFUL News- Halaman Utama Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) tampak penuh sesak dengan jama’ah yang datang berbondong-bondong sejak ba’da Isya’ kemarin, Selasa, 25 Februari 2025. Antusiasme para jama’ah terlihat jelas, mereka bahkan mengisi emperan masjid dan jalan raya demi menghadiri acara Haflatul Imtihan YPP MU yang ke-62.
Kyai Moh. Thobri membuka kegiatan yang bertema “Meneguhkan Tradisi Berkhidmah dengan Hati” dengan pembacaan ummul kitab, surat Al-Fatihah setelah Ustadz Husein selaku MC mempersilahkan. Ratusan jama’ah pun hadir dalam acara ini, termasuk guru, wali santri, jajaran pemerintah, kepengurusan MWC NU beserta Banom Kecamatan Wongsorejo, dan para simpatisan serta alumni pesantren yang turut memeriahkan acara.
Pada kesempatan tersebut Abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I selaku Pengasuh pesantren, menjelaskan bahwa haflatul imtihan yang disenggalarakan ini merupakan tasyakuran sekaligus milad pesantren yang kini telah berusia 62 tahun. “Haflah Akhirusanah adalah kegiatan penutupan tahun, sekaligus milad pondok pesantren Miftahul Ulum yang ke-62. Semoga di usia ini, pesantren selalu mampu berkontribusi untuk kebaikan bangsa khususnya dalam mencerdaskan anak didik,” harap beliau.
Dikesempatan yang sama, beliau juga memaparkan tema yang terinspirasi dari dawuh Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki tentang pentingnya menjaga tradisi baik. “Sebagaimana wasiat salafunassholeh yang artinya: menjaga tradisi terdahulu yang baik dan mengambil tradisi baru yang baik pula. Kita perlu menjaga tradisi baik di pesantren, bahkan Kyai As’ad juga berpesan agar kebiasaan baik di pesantren dapat diterapkan di rumah,” tambahnya. “Semoga kita semua mendapat barokah dari para guru yang telah mendahului kita,” tutup beliau.
Sambutan dari Pengasuh tersebut, memperkuat alasan beberapa alumni pesantren yang juga turut hadir pada kegiatan tersebut. Para alumni yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa dan Alumni Muda Miftahul Ulum (IMAMU MIFUL). Mereka mengungkapkan bahwa kehadiran mereka adalah bentuk perayaan pesantren. Menurut mereka penting untuk merayakan acara tasyakuran atau Haflatul Imtihan di pesantren sebagai simbol keberkahan yang senantiasa tersambung.
Pada acara inti, tausiyah agama disampaikan oleh KH. Muhammad Mujib. Beliau menekankan pentingnya mencari keberkahan dalam hidup. Menurut beliau, ada dua sumber keberkahan utama, yaitu dari orang tua dan para guru. “Keberuntungan dalam hidup ini bergantung kepada ridho guru dan kedua orangtua. Sebaliknya, kerugian dalam hidup disebabkan oleh durhaka pada guru dan orangtua,” jelas beliau yang merupakan salah satu pengasuh PP. Sidogiri Pasuruan. Kemudian, acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Kyai Ishaq Mawardi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Wongsorejo. (Miful/MK)