Penulis: Ust. Rudi Hartono, S.Pd.I
Bengkak, MIFUL News – Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diperuntukkan kepada umat manusia, yang diturunkan melalui nabi yang mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW, dengan maksud sebagai pedoman hidup agar mereka menjadi insan yang sempurna. Sebagai muslim, tentunya kita wajib belajar, membaca, memahami, dan mengamalkan isi al-Qur’an.
Kesadaran seperti itulah yang menyemangati Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) Miftahul Ulum (MU) kembali menggelar “Uji Publik al-Qur’an Tingkat Tartil (Angkatan II) dan Tahfizh Juz 30 (Angkatan I)”. Bertempat di halaman Pondok Pesantren Miftahul Ulum, kegiatan Uji Publik yang dihelat pada hari Senin tanggal 23 Mei 2017 tersebut berlangsung sukses dan meriah. Tercatat ada 33 santri yang mengikuti khataman dan imtihan (uji publik), terdiri dari 25 anak tingkat tartil dan 8 anak tingkat tahfizh. “Semua peserta Uji Publik ini merupakan santri yang sudah dinyatakan lulus ujian munaqasyah al-Qur’an Metode Ummi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Rabu 22 Februari 2017 berselang,” demikian ditegaskan Ust. Rudi Hartono, S.Pd.I, Direktur TPQ MU.
Rangkaian acara Uji Publik sendiri dimulai pukul 18.30. Di awal acara, para peserta yang berada di panggung megah membuka dengan membaca al-Qur’an surat al-Takatsur sampai al-Nas. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat al-Fatihah dan surat Al Baqarah dari ayat 1-5. Pada sela acara, Direktur TPQ MU mengungkapkan bahwa acara khataman dan imtihan al-Qur’an tahun ini merupakan yang kedua semenjak TPQ MU bergabung dan menerapkan metode Ummi di tahun 2014 dan tahun ini jumlah pesertanya bertambah dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Ini menunjukkan bahwa kemampuan para santri berkembang jauh lebih baik. Ini semua berkat kerjasama yang baik pula antara guru, wali santri, dan santri,” cetusnya.
Dalam sambutannya, Ust. Luthfi Bahrul Ulum, S.Pd. (wakil dari Ust. Masruri, M.Pd., Direktur UMMI Foundation) menghimbau kepada semua wali santri untuk tetap menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar selalu gemar membaca al-Qur’an, minimal 1 hari 1 halaman. Pada kesempatan itu, Ust. Luthfi juga mengajukan sebuah pertanyaan menantang kepada para peserta Uji Publik, “Sanggupkah kalian untuk selalu taat dan menghormati guru dan orang tua? Sanggupkah kalian untuk selalu menjaga shalat lima waktu tanpa disuruh?” Sontak para peserta serentak menjawab tegas, “Siap ustadz, Allahu Akbar!”
Seperti tahun sebelumnya, kemeriahan yang menegangkan tersaji di puncak acara, yakni pada session Uji Publik. Baik wali santri, guru maupun masyarakat yang hadir sangat antusias terlibat untuk menguji penguasaan al-Qur’an para peserta, bahkan sampai ada yang rebutan untuk mengajukan pertanyaan kepada para peserta. Di antara yang ditanyakan ialah materi tartil, fashahah, gharib, tajwid dan hafalan Juz 30. Ada beberapa penanya yang memberikan hadiah sejumlah uang bagi peserta yang bisa menjawab dengan baik dan benar. Alhamdulillah, terhadap seluruh pertanyaan yang diajukan, semua peserta mampu menjawab dengan baik dan benar.
Demikianlah Uji Publik tidak hanya sukses penyelenggaraan, tetapi juga sukses hasil, yakni semua peserta didik lulus pengujian yang dilakukan oleh publik. Secara khusus, kesuksesan ini sekaligus juga dapat menjadi tolok ukur konsistensi para guru TPQ MU dalam mengajarkan al-Qur’an kepada segenap peserta didik, khususnya mereka yang malam itu mengikuti dan sukses melewati pengujian oleh publik.
Rasa syukur terhadap kesuksesan tersebut tidak hanya diungkapkan para guru dan Direktur TPQ MU, tetapi juga disampaikan oleh sejumlah wali santri. Ibu Hj. Ropik Syafa’ati, misalnya. Sebagai wali santri, ia menyatakan sangat bersyukur, bahagia, dan sangat berterima kasih kepada para guru al-Qur’an di TPQ MU yang telah rela mengajari dan membimbing putrinya hingga menjadi anak-anak yang berjiwa Qur’ani. Ia juga berharap, ke depan TPQ MU dapat lebih banyak lagi mencetak kader-kader al-Qur’an. “Sebab, pada era sekarang ini mulai sulit mencari para ulama penerus yang mampu menjaga al-Qur’an, bahkan sebagian orang di saat ini sudah banyak yang berpaling dari ajaran al-Qur’an,” sambungnya memberi alasan.
Mudah-mudahan Allah swt selalu memberi ketabahan, kesabaran, kedamaian, kelancaran dalam segala urusan bagi para guru pengajar al-Qur’an yang ada di muka bumi ini, khususnya yang berkhidmat di TPQ MU. Aamiin…(Miful/RHr)
Comments