
War Takjil: Potensi Sedekah Berkedok Jajan
Oleh: Putri Nura Wati
Bulan Ramadhan tak terasa sudah di depan mata. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sudah sepakat menetapkan bahwa besok adalah awal Ramadhan. Bulan suci ini identik dengan beberapa hal unik yang hanya ada pada bulan tersebut. Salah satunya adalah berbagi takjil Ramadhan. Takjil Ramadhan merupakan sebuah kebiasaan atau tradisi umat muslim Indonesia berupa minuman atau makanan ringan yang diperjual belikan untuk berbuka puasa.
Tradisi ini merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk solidaritas ataupun rasa kepedulian mereka kepada umat muslim yang sedang melaksanakan puasa. Seiring berjalannya waktu, fenomena baru terus bermunculan. Bukan hanya kegiatan berbagi tapi berburu takjil pun menjadi fakta menarik dan seru.
Tren yang cukup unik itu, dikenal dengan istilah “War Takjil”. Lebih menariknya, berburu takjil bukan hanya pertarungan mendapatkan makanan atau minuman yang dilakukan oleh muslim saja. Namun, non muslim pun juga sangat antusias untuk ikut tren tersebut.
Dampak dari tren tersebut menunjukkan kuatnya rasa toleransi antar umat beragama. Keharmonisan tersebut terpancar dengan kegiatan berbelanja bersama tanpa melihat perbedaan agama, suku, dan ras yang terdapat di masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa kehangatan dan keberkahan bulan Ramadhan dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia.
Tak hanya menunjukkan sebuah kerukunan antar umat lintas agama. Namun, juga memberikan dampak positif bagi peningkatan keuntungan UMKM kecil. Secara tidak langsung euforia tren ini mampu meningkatkan perekonomian para pedagang takjil. Aksi semangat dalam berburu takjil ini merupakan bentuk sedekah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Anas bin Malik RA seorang sahabat Rasullah SAW dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi). Oleh karena itu, sedekah bukan hanya berbentuk pemberian secara langsung kepada orang fakir. Namun, dengan membeli takjil bisa membantu para penjual untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini dapat dikategorikan sedekah.
Seperti halnya yang disampaikan oleh KH. Bahauddin Nur Salim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha. Beliau mengatakan bahwa membeli dagangan atau jajan ialah bentuk sedekah yang tak biasa. Lebih dalamnya, beliau memaknai bahwa dengan membeli dagangan orang lain merupakan cara yang sopan untuk bersedekah kepada para penjual. Hal itu karena pemberian uang secara cuma-cuma kepada orang lain berpotensi untuk menyinggung ataupun melukai hati mereka. Namun, jika dengan membeli dagangan mereka maka akan menyenangkan hati penjual. Mereka akan merasa usahanya dihargai dan membuahkan hasil.
Oleh karena itu, marilah terus menebar kebaikan dengan cara apapun. Sebarkan kehangatan dan keberkahan bulan suci Ramadhan kepada setiap manusia dengan cara yang baik dan penuh kedamaian.
Ramadhan memang mendatangkan berkah
Ramadhan benuh keberkahan,,,,,,🥰🥰🥰
Ramadhan memang penuh berkah