Agar Laki-laki Pantas Menjadi Pemimpin
Oleh: Nyai Hj. Nur Mahmudah, M.Pd
“Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya.” Q.S. an-Nisa ayat 34.
Sebagai pemimpin tentu anak laki-laki harus mampu memberikan perlindungan dan mengayomi keluarganya. Kemampuan ini harus dilatih dan diterapkan sejak dini pada anak lelaki. Ajari anak mandiri dan bertanggung jawab, komitmen terhadap ajaran agama, serta bermental sehat.
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi maka laki-laki akan mampu melindungi keluarganya. Berikut ini kebiasaan baik yang harus segera ditanamkan agar rasa tanggung jawab itu mengakar kuat dalam dirinya.
Pertama, ajari anak lelaki melindungi secara psikis atau fisik terhadap perempuan di sekitarnya. Dalam hal ini pemahaman akhlak sangat penting. Buatlah anak paham bahwa saling berkasih sayang merupakan contoh akhlak yang baik. Tidak jarang laki-laki dingin di hadapan istri dan anak-anaknya sehingga suasana rumah menjadi kering.
Kedua, ajari anak lelaki berperilaku adil. Kelak akan ada banyak perempuan di sekelilingnya yang harus dijaga, istri, ibu, anak, dan saudaranya. Maka sebagai pemimpin anak lelaki harus mampu bersikap adil dalam memperlakukan semua yang dipimpinnya.
Masih banyak laki-laki yang menyerahkan semua tugas rumah pada istrinya. Hal ini tentu tidaklah benar, laki-laki yang adil jelas penuh kasih sayang pada keluarga dan tidak memperbudak istri.
Ketiga, ajari anak lelaki bijaksana dalam memberikan keputusan. Kebijaksanaan tidak serta-merta terbentuk dengan sendirinya. Latih anak dengan melibatkan mereka secara langsung untuk menentukan keputusandalam beberapa hal tertentu.
Keempat, ajari anak lelaki sabar dalam membimbing dan mengatasi permasalahan keluarga. Bagaimanapun kelak ia akan menjadi kepala keluarga sekaligus teladan bagi istri dan anak-anaknya. Oleh karena itu, ia harus mampu memberi contoh yang baik dalam hal agama, sosial, maupun emosi serta kejiwaannya.
Terakhir, ajari anak lelaki berani mengambil resiko dan tegas dalam mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga yang dibina olehnya. Pantang menyerah walau bertemu rintangan yang menyulitkan. Hal ini dapat dilakukan jika mereka paham akan pentingnya tanggung jawab dan kuatnya komitmen menjaga ajaran agama.
Semoga anak lelaki dalam keluarga kita kelak mampu menjadi laki-laki pemimpin yang bertanggung jawab, kuat komitmennya, dan bermental sehat.
Semoga saya juga mampu mendidik anak laki saya menjadi pria bermanfaat