Artikel

AKTUALISASI DIRI KAUM MILENIAL

0

Penulis: Putri Nurawati*

Kemerdekaan merupakan momentum sakral bagi Bangsa Indonesia.  73 tahun yang lalu bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Bangsa ini terbebas dari belenggu penjajah yang hampir tiga abad lebih mengusai ibu pertiwi.  Jika dilihat dari perspektif sejarah, kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah hadiah dari penjajah Belanda yang sangat lama menguasai bangsa. Hal itu menunjukkan bahwa  ada unsur perjuangan untuk meraih kemerdekaan tersebut. Para pemuda saat itu telah menyadari perlunya kemerdekaan untuk mewujudkan keinginan luhur, yakni kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, mereka berjuang sekuat tenaga agar terwujud Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan bukan kemerdekaan yang asal merdeka. Bukanlah kemerdekaan yang tanpa konsep atau tanpa norma, apalagi tanpa hukum. Kemerdekaan yang mereka perjuangkan ialah kemerdekaan yang melembaga, kemerdekaan yang pada satu sisi memberi peluang setiap manusia untuk dapat menikmati hak asasinya, tetapi pada sisi lain mengharuskan terlaksananya kewajiban warga negara, di teguhkannya kebersamaan, persatuan dan kesatuan, dan di tegakkannya hukum.

Hal itu dapat dijadikan pelajaran penting bagi generasi muda penerus bangsa. Semangat juang para pahlawan harus tetap mengalir dalam darah para pemuda milenial untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa.  Bangsa yang baik ialah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Tentunya, hal itu yang menjadi pedoman generasi muda untuk dapat menimba teladan hidup dari mereka. Ibarat mercusuar di tepi laut, yang menjadi pedoman bagi semua nelayan, para pahlawan itu adalah penunjuk arah yang jelas bagi kehidupan generasi muda sekarang dan masa depan yang penuh tantangan dan harapan. Sebagai generasi muda, kita mempunyai tugas yang harus kita emban dengan penuh tanggungjawab dan kesadaran sebagai generasi penerus bangsa.

Setiap zaman memiliki tantangan dan kesempatan yang berbeda-beda. Tentunya tantangan para pemuda zaman dulu dengan pemuda zaman sekarang pastilah sangat berbeda. Kalau dulu otot adalah kekuatan terbesar untuk dapat melawan musuh, lain halnya dengan sekarang yang menjadikan otak sebagai tumpuan utama dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa.

Hal itu menjadi tugas utama pemuda sebagai generasi milenial saat ini. Para pemuda harus mampu merefleksikan kembali prinsip luhur dan nilai-nilai perjuangan yang dahulu tertanam kuat dalam sanubari pejuang dengan hal-hal yang positif. Mereka dapat melakukan banyak hal untuk mengisi dan memaknai arti kemerdekaan dengan langkah nyata. Tentu saja bukan lagi dalam bentuk perjuangan fisik, melainkan lebih pada melakukan banyak hal berguna agar Indonesia memiliki kemerdekaan dalam arti yang sesungguhnya. Hal itu dapat terwujud apabila pemuda sebagai generasi penerus diberikan ruang kreatif dan kebebasan berpikir sehingga daya imajinasi serta inovasinya berkembang dengan baik.

Dengan kesempatan yang diberikan tentunya para pemuda harus lebih berani dan tidak pernah takut akan hal apapun demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Pemuda harus berani memulai, berani mengambil resiko, berani melakukan disrupsi, dan berani mengalami kegagalan untuk menuju kesuksesan di masa mendatang. Keberanian memiliki kejeniusan sendiri. Lebih jelasnya, setiap kepandaian itu akan timbul bila seseorang memiliki keberanian. Pemuda sebagai generasi yang jenius sudah sepantasnya memiliki keberanian yang akan membawa bangsa menjadi bangsa yang maju dan besar.

*) Penulis adalah Alumni YPP Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi

YPP MU PERINGATI HARI JADI PRAMUKA YANG KE-57

Previous article

Meriahkan HUT RI ke-73, Pengurus Asrama Adakan Musabaqoh Antarsantri

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Artikel