Alumni MU, Saudara Meskipun Tak Sedarah
2 mins read

Alumni MU, Saudara Meskipun Tak Sedarah

Penulis: Ustd. Nur Isnaini Robi’ah, S.Pd

Bengkak, MIFUL News– Habis rindu terbitlah reuni. Masih dalam rantai acara Haul Masyayikh, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPPMU) banyak memanfaatkan momen ini dengan berbagai event, tentunya masih dalam ranah silaturrahim. Pada Kamis, 14 Januari 2021 YPPMU gelar acara Reuni Alumni. Hal ini terselenggara lebih berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Bertepatan pada malam Jum’at Legi, acara reuni ini dikemas menjadi acara besar, yaitu Manaqib Akbar dan Reuni Alumni. Acara ini bertempat di lapangan YPPMU, dihadiri oleh ratusan jama’ah manaqib, majelis keluarga, dewan guru, serta para santri dan alumni.

Opening Ceremonial dipandu oleh ananda Ryan Zakiyana dan ananda Faidzurrahim. Pelaksanaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al Jailani menjadi sesi pertama dalam acara di malam itu. Dengan dipimpin oleh pengasuh YPPMU, Abuya KH. Muhammad Hayatul Ikhsan,  pembacaan manaqib berlangsung khusyu’. Di akhir manaqib, pengasuh mendoakan semua hajat para jama’ah maqbul. Ketua pusat Ikatan Silaturrahim Santri Alumni Miftahul Ulum (IKSSAMU), Bapak Thohari, S.Pd.I mengungkapkan kekompakan rekan-rekan panitia acara Haul Masyayikh yang tampak sangat luar biasa. “Jika tidak ada kontribusi alumni, maka acara ini tidak akan sukses,” ungkap beliau.

Sebagian besar alumni Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPPMU) menanti momen rutin (tahunan) ini. Di sela acara, para alumni senior menampilkan keterampilan ruddadnya di masa nyantri dulu. Inilah yang menjadikan suasana malam dipenuhi sorakan dan tawa-tiwi semua alumni. Selain itu, pengumuman juara lomba antaralumni juga diumumkan di malam itu.

Pada tausiyah pengasuh, beliau menyampaikan kalam pengasuh ke-4 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy tentang Ukhuwah dalam bingkai ke-bhinneka-an. Beliau menjelaskan penafsiran ayat Alquran surah Al Baqarah ayat 208. Dalam penafsiran ayat tersebut, Allah menyeru kita untuk hidup dalam kerukunan walaupun ada sejumlah perbedaan di antara sesama. Oleh karena itu, pengasuh menegaskan kembali kepada hadirin bahwa semua alumni Miftahul Ulum harus senantiasa bersatu, tidak berpecah belah atas dasar adanya perbedaan-perbedaan yang ada. “Kita saudara meskipun tidak sedarah karena kita lahir dari rahim yang sama, yaitu Miftahul Ulum,” pungkas Abuya.

Sesi yang tak kalah penting dalam acara ini adalah sesi mubahatsah. Sesi ini dipandu oleh Bapak Rahmat Hidayat, S.Pd.I selaku Kabag Humas YPPMU. Pada sesi ini, para alumni mengkomunikasikan tentang organisasi-organisasi alumni, kewirausahaan, perekonomian, dan lain-lain yang ada di YPPMU. Hal ini,  dibahas dengan harapan tumbuh kembangnya Miftahul Ulum ke depan. Mudah-mudahan ikatan silaturrahim alumni di MU senantiasa tetap erat dan seiring dengan ridho Allah SWT. Aamiin. (Miful/NIR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *