
BERJILBAB SESUAI SYARI’AT DI ZAMAN NOW
Penulis: Ust. Rudi Hantono, S.Pd.I
Jilbab merupakan bagian dari syari’at Islam yang penting bagi seorang muslimah, jilbab bukanlah sekedar identitas atau menjadi hiasan semata dan juga bukan penghalang untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Memakai jilbab yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Wajib dilakukan oleh setiap muslimah, sama halnya ibadah-ibadah lainnya. Bukan hanya digunakan di daerah tertentu dan kewajiban bagi ustdzah, orang yang naik haji dan anak pesantren.
Saat ini wanita muslimah dimanjakan dengan berbagai jilbab yang cantik dan modis. Kreasi berjilbab pun semakin banyak. Namun, saat ada yang berkembang, ada pula yang berkurang. Perkembangan jilbab masa kini bisa jadi mengurangi keefisienan kita dalam memakai jilbab. Tutorial jilbab masa kini sudah tak terhitung jumlahnya. Kerap sekali kita temui di berbagai tempat bahkan di berbagai daerah, cara mereka memakai jilbab hanya sekedar pelindung kepala dan rambut dari terik matahari dan debu, tanpa memperhatikan anggota badan lainnya dengan berbagai alasan mengikuti trend zaman now. Akibatnya, sebagian wanita muslimah khususnya remaja kurang memperhatikan cara memakai jilbab yang baik.
Setiap kali berbicara mengenai hukum cara menggunakan jilbab yang baik, sering kali terjadi perdebatan/pembantahan yang terjadi. Mungkin sebagian dari kita belum tahu atau sedikitnya pengetahuan mengenai pengertian dan pentingnya berjilbab. Selain itu, wanita muslimah zaman sekarang berjilbab hanya untuk mempercantik diri. Terkadang hanya ikut-ikutan memakai jilbab dikala waktu-waktu tertentu atau hanya sebagai mentaati peraturan ketika di sekolah, di tempat kerja dll.
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَليَ جُيُوْبِهِنَّ
Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepala hingga ke dadanya (QS. An-Nuur 24:31).
Dari ayat diatas wanita muslimah harus lebih hati-hati dalam berjilbab. Apakah benar-benar jilbab yang sesuai syari’at Allah, ataukah hanya kain yang dimotif oleh desainer. Oleh karna itu, memakai jilbab bukan sekedar untuk dipamerkan melainkan harus menutup aurat. Juga bukan sekedar menularkan karya mereka atau memperlihatkan gaya dalam berjilbab. Namun, untuk mengajak wanita muslimah memenuhi kewajibannya dalam berjilbab. Tak ada salahnya mengikuti gaya jilbab masa kini yang banyak kreasi cantik dan menarik. Namun, tidak perlu terlalu terbebani dengan perkembangan jilbab masa kini karena kita akan tetap santun dan cantik dengan jilbab yang sesuai dengan syar’i.
Jilbab berasal dari bahasa arab, yakni jalaba yang bermakna membawa, menghimpun. Artinya menghimpun sesuatu yang terlepas. Secara istilah jilbab ialah salah satu busana yang dikenakan oleh wanita muslimah yang menutupi bagian kepala dan dada hingga punggungnya. Salah satu tujuan syari’at tentang jilbab ialah agar wanita terlindungi dari fitnah, adzab dan hal-hal yang membuat mudhorot (berbahaya) kepada dirinya sendiri. Selain itu, banyak hal-hal yang bermanfaat terkait dengan berhijab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Memakai jilbab bagi wanita muslimah tidaklah terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya, yakni saat mandi, tidur di dalam kamarnya, saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” (QS. An-Nuur 24:31)
Lalu, bagaimana cara solutif yang baik agar wanita muslimah memakai jilbab sesuai syari’at Islam? Tentunya tidak lepas dari kesadaran diri kita sendiri bahwa seorang muslimah harus menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Tidak tabarruj, yaitu berhias dan berdandan dengan menampakkan bagian-bagian tubuh yang seharusnya ditutup dan hanya diperlihatkan kepada suaminya. Kemudian, kainnya harus tebal (tidak tipis), longgar dan tidak menyerupai pakaian laki-laki. Selain itu, bukan pakaian yang menyolok mata dan aneh yang akan menjadi pusat perhatian laki-laki dan timbulnya fitnah. Termasuk didalamnya pakaian syuhroh (pakaian yang sedang nge-trend di zaman now).
Di samping itu, agar anak remaja tidak tergiaur dengan tren jilbab masa kini yang tidak sesuai dengan ajaran Rosulullah SAW. Perlu adanya tindakan atau tauladan dari orangtua di rumah dan guru di sekolah. Harus betul-betul mengontrol cara mereka memakai jilbab yang baik, terutama saat anak menginjak masa remaja. Akibatnya, sampai dewasa pun, mereka akan terbiasa menggunakan jilbab yang baik.
Oleh karena itu, guru dan orangtua harus istiqomah mengajari dan memberi contoh (uswah) pada anak perempuan kita untuk senantiasa memakai jilbab sesuai syar’i setiap kali hendak keluar dan bertemu selain mahrom; hal tersebut dilakukan guru di sekolah, sedangkan orangtua di rumah (di luar sekolah). Ini semua penting demi keselamatan keluarga kita, khususnya dalam bentuk syukur dan cinta kita kepada Rosulullah SAW.[]
*) Penulis adalah Guru TPQ Miftahul Ulum
YPP Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi