Penulis: Ustd. Sinta Safitri
Bengkak, Miful News – Sebagai umat muslim, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad Saw. Salah satunya ialah dengan mengadakan pembacaan berbagai macam sholawat yang diiringi dengan qosidah ataupun hadroh. Bahkan, hal tersebut masih dianggap kurang sempurna jika belum melatunkan kitab maulid seperti kitab Al-Barzanji, Ad-Diba’i, dan Maulid Addhiyaaullami’.
Memasuki pekan terakhir bulan Syawal, tepatnya hari Jum’at tanggal 12 Mei 2023 kemarin siang, Asrama Putri Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) mengagendakan pembacaan sholawat dan Maulid Addhiyaullami’, salah satu kitab Maulid gubahan al Habib Umar bin Salim bin Hafidz. Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan ulama mashyur tersebut. Ulama terkemuka asal Yaman dengan gaya ceramah yang santun nan lembut dan wajah yang indah dipandang membuat orang yang melihat atau mendengar ceramah beliau langsung jatuh cinta.
Bertempat di Musholla Asrama Putri YPP MU, pembacaan sholawat dan Maulid Addhiyaullami’ dihadiri Majelis Keluarga YPP MU, Asatidzah, Santri Asrama Putri, Wali Santri, dan Muslimat. Kegiatan ini kian istimewa atas kehadiran Syarifah Khodijah, B.S.A, dari Banyuwangi. Beliaulah yang memimpin pembacaan Maulid Addhiyaullami’ bersama semua hadirin.
Ba’da sholat Dhuhur, para hadirin mulai berdatangan. Cuaca yang cukup panas, semakin menyulut semangat kami untuk segera melatunkan sholawat kepada Nabi Saw. Tepat pukul 13.00 WIB acara dimulai.
Di setiap pasal Maulid Addhiyaullami’ Syarifah Khodijah, selalu menceritakan arti atau makna yang terkandung di dalamnya. Mulai dari kisah kelahiran, kehidupan masa muda, cerita peperangan, dan sejarah lainnya yang pernah terjadi di masa Rasulullah Saw.
Syarifah Khodijah mengajak hadirin agar senantiasa istiqomah bersholawat sehingga biaa menumbuhkan kecintaan yang luar biasa kepada Nabi Muhammad Saw. “Kalau cinta shalawat, cinta kepada Nabi Muhammad, cinta kepada Allah, cinta kepada zikir maka di saat susah kita tidak perlu pergi jauh atau mencari suasana baru untuk menenangkan hati, di saat kita sakit seorang pecinta Allah dan Rasul-Nya tidak perlu susah payah mencari obat, hidup kita tidak akan sumpek atau susah karena sesuatu yang kita cintai bisa menjadi obat untuk kita,” tutur beliau penuh hikmat.
Beliau juga berpesan, “buk, dek, kalau kita masih merasa hati kita ngerundel mangkel, sakit hati, kita baca sholawat dan buang saja ke laut”. Hal tersebut, mengundang gelak tawa hadirin. Tak lupa, beliau juga berpesan agar jangan pernah putus asa dalam belajar kepada semua Santri Putri YPP MU. “Dek, Cintailah Nabi Muhammad dengan belajar mencintai orang tua dan guru. Belajarlah dengan benar. Hormati orang tua, guru, dan teman-temanmu. Sebab, cinta bukan sekedar dengan lisan, melainkan dengan hati,” ujar beliau lembut.
Di penghujung acara, Syarifah Khodijah tak kuasa membendung air mata kala berdoa agar kelak beliau dan semua hadirin bisa dikumpulkam sebagai umat Nabi Muhammad serta senantiasa dalam ketaatan dan kebaikan. Banyak dari hadirin yang juga ikut meneteskan air mata. Terakhir kegiatan ini ditutup dengan sesi salam-salaman. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan aliran syafaat Nabi Muhammad Saw. Amiin. (Miful/SS)
Comments