GERAKAN GEMAR BERSIH-BERSIH
Penulis: Ust. Muhammad Nur, S.Pd.I*)
Banyak poster tentang urgensi kebersihan bertebaran di sekitar lingkungan kita, sebagian juga berupa maqolah masyhur. Akan tetapi, kenyataannya selama ini masih ada sebagian masyarakat yang belum sadar akan kebutuhan dan manfaat menjaga kebersihan, bahkan tak terkecuali di lingkungan madrasah. Sangat miris, tentu saja.
Sesungguhnya, terdapat banyak sekali manfaat dengan menjaga kebersihan lingkungan. Selain bermanfaat untuk kesehatan badan, juga dapat menjaga ketenangan jiwa. Di antaranya, lingkungan menjadi sejuk dan asri, terhindar dari polusi, mencegah terjangkit penyakit, dan menciptakan situasi yang nyaman saat beraktivitas sehari-hari.
Oleh sebab itu, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) Bengkak Wongsorejo Banyuwangi sangat mengutamakan kebersihan lingkungan. Selain membentuk petugas kebersihan, di YPP MU juga menggiatkan Gerakan Gemar Bersih-Bersih (GGB).
GGB ini di bentuk sejak beberapa bulan yang lalu atas saran salah satu Konsultan Pendidikan. Motto GGB tersebut mewajibkan setiap warga YPP MU untuk ikut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara memungut sampah satu meter ke arah depan, satu meter ke arah belakang, satu meter ke kanan, dan satu meter ke kiri. So, clean and clear.
Untuk membudayakan GGB ini, tidak serta merta semudah meletakkan pamflet kebersihan di dinding-dinding madrasah. Awal mula penerapan, program GGB menjumpai beberapa kendala. Sebagian warga ada yang tidak membuang sampah pada tempatnya sehingga masih banyak sampah bertebaran terlebih saat-saat jam istirahat. Hal ini terjadi sebab kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih minim.
Berbagai solusi alternatif mulai diterapkan, di antaranya mengadakan lomba kebersihan antar kelas di bawah komando Kepala Bagian Pendidikan Formal, membentuk jadwal piket kebersihan, baik guru maupun siswa. Dan inilah poin pentingnya, selain mengontrol piket siswa, guru juga memberikan contoh langsung dengan tidak membuang sampah sembarangan dan turut memungut sampah yang berserakan.
Kini, kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan tersebut perlahan menjadi budaya warga YPP MU. Pengasuh, dewan guru, karyawan, murid, dan santri semua mulai merasa memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kebersihan. Siang hingga malam semangat menjaga kebersihan terus menguat.
Keberhasilan GGB ini selain didorong kerjasama semua pihak juga didukung oleh restu Pengasuh YPPMU, Abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I. Penulis sendiri juga yakin, seandainya Bu Nyai Seppuh (Nyai Hj. Siti Romlah) belum wafat, beliau pasti sangat antusias dengan GGB ini karena sesungguhnya beliaulah mentor kebersihan YPP MU yang tak tertandingi. Menurut beliau, kebersihan lingkungan menunjukkan bersihnya jiwa sang penghuni.
Selanjutnya, diharapkan GGB ini tidak hanya menjadi komitmen bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan YPP MU saja, tetapi juga mampu diterapkan di lingkungan masyarakat yang lebih luas. Mari bersama YPP MU budayakan bersih-bersih melalui GGB!*) Penulis adalah guru Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi; Trainer Ummi Foundation untuk area Kabupaten Bnayuwangi.