Guyonan Reuni, Ini Hal Penting yang Harus Dijaga
Oleh: Nur Hidayati, M.Pd.
Masih tentang reuni. Hm. Ada hal paling penting untuk dijaga ketika hadir reuni, salah satunya ialah lisan. Ya, lisan harus terjaga dari perkataan atau pertanyaan yang dapat menyakiti lian hingga berujung petaka. Sekadar bercanda untuk mengurai rindu karena lama tak bersua tentu tidak apa-apa, tetapi jangan sekali-kali mengungkit masa lalu yang dapat merusak masa kini dan masa depan.
Bertanyalah kabar teman yang baru saja jumpa, doakan kesehatan untuk keluarganya. Berbincanglah dengan kata-kata yang baik dan positif.
Hindari bertanya sudah menikah atau belum? Sudah punya anak berapa? Sekarang kerja apa? Tahan diri untuk tidak mengusik rasa nyaman atas perjumpaan yang baru saja terjadi. Jikalau memang ada yang patut mereka ceritakan tentu akan mengalir alami dengan sendirinya tanpa harus ditanyakan.
Ada lagi, boleh bernostalgia sekadar mengenang sewajarnya, tetapi jangan kebablasan terbawa perasaan. Beberapa tahun lalu di masanya mungkin saja kalian bersahabat tanpa satupun rahasia. Namun, kini tidak ada yang tahu bagaimana takdir hidupnya. So, jangan bernostalgia berlebihan. Jika pun dahulu masih ada perasaan yang dianggap belum usai, ketahuilah bahwa itu sudah lama berakhir sejak masing-masing melangkah di jalan yang berbeda.
Begitu mudahnya fitnah datang dan bermula bahkan dari sekadar joke ringan. Oleh karena itu, patutlah selalu menjaga kehati-hatian dalam berucap sebagai salah satu adab pada saat menghadiri acara reuni.
Reuni juga bukan ajang pamer. Apalagi di YPP MU yang notabene lembaga keislaman, hadir reuni haruslah murni niat silaturrahmi bukan justru memamerkan “ke-ananiyah-an”.
Mengutip penggalan puisi salah satu sastrawan, Zainul Walid: “Di hadapan guru, kau hanyalah batu yang dikenalkan pada ilmu.” Sebab ilmu, batu itu kemudian memiliki pangkat dan kemuliaan. Namun demikian, di hadapan guru pangkat itu harus dilepas dan kemuliaan harus dikubur dalam. Dengan begitu sesama alumni tidak akan ada sekat, semua sama sebagai murid dari sang murobbi.
Manakala adab menghadiri reuni dapat dijaga bersama niscaya reuni menjadi momen yang akan terus dirindukan. Kedamaian dan kerukunan antar alumni tanpa kesenjangan akan menjadi kerinduan tersendiri yang akan terus memanggil agar siap selalu pulang, minimal setahu sekali pada acara reuni di YPP MU.
Semoga kita semua mampu menjadi alumni yang senantiasa menjaga adab, utamanya pada saat hadir ke reuni. Aamiin.