Hidupkan Sunnah, Santri MU Adakan Shalat Gerhana
2 mins read

Hidupkan Sunnah, Santri MU Adakan Shalat Gerhana

Penulis: Ust. Moh. Kholil

Bengkak, MIFUL News – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, memberikan informasi terkait gerhana matahari yang akan terjadi pada hari Ahad, 21 Juni 2020. Flayer dengan kalimat “Mari Sholat Gerhana Matahari” ditanggapi dukungan oleh Majelis Keluarga dan santri Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) dengan ikut mensukseskan dan melaksanakan sholat sunah tersebut. Pasalnya, kegiatan sholat sunnah tersebut pasti terlaksana di YPP MU, baik sholat kusuf ( gerhana matahari) maupun sholat khusuf ( gerhana bulan ).

Tepat pada pukul 15.35 WIB semua Majelis Keluarga dan santri yang tidak berhalangan sudah berdiri rapi menunggu imam memberi aba-aba akan dimulainya sholat. Kegiatan tersebut terlaksana pada akhir-akhir dari gerhana tersebut karena para santri harus melaksanakan kegiatan wajib, “Jek sampek moang tompeng ka aangghuy mele buter” ( Jangan sampai membuang tumpeng hanya untuk memilih satu butir nasi). Begitu mungkin kata-kata yang selalu terngiang di telinga para santri ketika melaksanakan kesunnahan, tetapi meninggalkan perkara yang wajib.

Abuya Hayatul Ikhsan menyempatkan hadir untuk memimpin sholat gerhana meski beliau sedang dalam keadaan tertimpa musibah. Beliau menjelaskan sedikit pengertian dan tata cara sholat gerhana kepada para jama’ah sebelum akhirnya beliau membaca kalimat takbir tanda dimulainya sholat. “Hari ini kita diberikan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dengan terjadinya gerhana matahari cincin. Sebagai ummat-Nya kita disunahkan melaksanakan sholat dua raka’at. Sholat sunnah gerhana berbeda dengan sholat-sholat sunnah yang lain. Sholat ini dilaksanakan dengan empat kali rukuk dan berdiri dari rukuk dalam 2 rakaat,” tutur beliau.

Setelah salam diucapkan oleh Abuya selaku Imam sholat dan diikuti oleh Semua jama’ah. Kemudian  Ustadz Zainur Rifqi melaksanakan bagiannya, membaca satu hadits yang biasa digunakan oleh bilal-bilal ketika khotib hendak berdiri dan memberi nasihat. Kemudian Abuya Fawaizul Umam berdiri dan mengawali nasihatnya dengan ucapan salam. “Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan cara menghidupkan sunnah rosul, yakni sholat gerhana. Beberapa detik lalu, Allah memeberikan suatu bukti kekuasan-Nya. Dialah yang benar-benar berkuasa atas segala sesuatu. Termasuk pandemi ini, dia yang maha menurunkan kesulitan tetapi dia juga yang berkuasa untuk mengangkat segala kesulitan tersebut,” jelas beliau dengan penuh keyakinan.

“Semoga dengan melaksanakan sunnah rosul menjadikan wasilah supaya Allah mengangkat segala penyakit dan melindungi keluarga kita semuanya,” pungkasnya. (Miful/MKh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *