KARENA GURU CERMIN MASA DEPAN MURID
2 mins read

KARENA GURU CERMIN MASA DEPAN MURID

Penulis: Ust. Rudi Hantono, S.Pd.I*

Pendidikan adalah hal yang sangat penting di dunia karena dunia butuh akan orang-orang yang berpendidikan, agar dapat membangun Negara yang maju. Selain itu, pendidikan Agama Islam sangat lebih penting dan sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini banyak yang mengandalkan keilmuan umumnya daripada pendidikan Islam. Di samping itu, juga banyak orang-orang pintar dalam hal pendidikan, tetapi tidak mampu mengimplementasikan kepintarannya dalam kehidupan nyata.

Proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitif-nya ketimbang psikomotorik-nya. Masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal mengajar saja. Sekedar formalitas, tanpa mengajarkan bagaimana etika dan tauladan yang baik kepada anak didiknya.

Imam Al-Ghazaly mempunyai pandangan yang berbeda dengan ahli filsafat pendidikan Islam lainnya mengenai tujuan pendidikan. Beliau menekankan tugas pendidik ialah mengarah pada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, di mana fadhilah (keutamaan) dan taqarrub kepada Allah merupakan tujuan yang paling penting dalam pendidikan. Maka dari itu, jelaslah Iman Al-Ghazaly berpendirian bahwa tujuan pendidikan bagi beliau ialah bersifat keagamaan dan keakhlakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di samping itu, Imam Al Ghazaly juga mengungkapkan bahwa pekerjaan mengajar itu adalah kegiatan yang paling dibutuhkan dan paling sempurna peranannya. Oleh karena itu, seorang guru adalah orang yang paling banyak mengurusi hati dan jiwa manusia. Dengan demikain, beliau menempatkan pekerjaan mengajar itu pada tempat yang paling tinggi karena pekerjaan ini merupakan paling mulia dan pekerjaan yang paling mendekati pekerjaan Rasulullah, serta pekerjaan bagi orang-orang yang sholeh.

Oleh sebab itu, seorang guru harus mempunyai sifat di antaranya ialah seorang guru harus mencintai muridnya, bagaikan anaknya sendiri dan jangan mencari bayaran dari pekerjaan mengajarnya demi mengikuti jejak Rasulullah saw. Alasannya, pekerjaan mengajar itu lebih tinggi harganya dari pada harta benda.

Selanjutnya, seorang guru hendaknya menasihati muridnya agar mencari ilmu yang bermanfaat dan jangan mencari ilmu untuk kemegahan atau mencari penghidupan. Akan tetapi, menuntut ilmu demi masa depan dan bekal kelak di akhirat. Selain itu, seorang guru harus memperhatikan bakat kemampuan murid, tingkat perkembangan akal, dan pertumbuhan jasmaninya. Setelah itu, guru harus memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak (murid). Di samping itu, seorang guru harus mempelajari hidup psikologis muridnya dan mampu mengamalkan ilmunya agar ucapannya tidak mendustai perbuatannya.

Dalam hal itu, guru harus benar-benar memperhatikan serta memberikan contoh (uswah) kepada anak-anak agar selalu mementingkan pendidikan Agama Islam. Ini semua penting demi menguatkan karakter anak.[]

 

*) Penulis adalah Guru TPQ                                                       YPP Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *