Penulis: Ustd. Astutik Maimuna, S.Pd
Pemenuhan pendidikan yang berkulitas tentu bertemali erat dengan ketersediaan biaya. Terlepas siapa yang bertanggung jawab menanggung biaya pendidikan itu, baik wali santri, donatur, dan pemerintah, yang jelas standar biaya pendidikan sesuai dengan kualitas pendidikan yang diharapkan. Biaya yang tinggi pasti akan berbanding lurus dengan kualitas pendidikan yang ditawarkan.
Keberhasilan pendidikan salah satunya ditunjang oleh biaya, begitu termaktub dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim karangan al-Imam Burhanuddin Al- Zarnuji. Namun, tidak semua orang dapat mengakses pendidikan berkualitas, antara lain, karena keterbatasan biaya. Hal ini disadari betul oleh Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) yang terletak di Jl. Raya Situbondo No 102 Bengkak Wongsorejo Banyuwangi. Didirikan oleh KH. Ach. Dzajari MQ pada 24 Maret 1968, YPP Miftahul Ulum sejak awal sudah bertekad untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua kalangan, termasuk kalangan mustadl’afin (yatim-piatu, miskin, dan tidak mampu).
Bermula dari motivasi perjuangan Alm. Kiai Dzajari untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yatim atau dari keluarga tidak mampu yang banyak putus sekolah keterbatasan biaya, akhirnya beliau membantu biaya pendidikan yang ditanggungkan pada pesantren. Menurut beliau, mereka juga punya hak untuk menikmati pendidikan yang baik dan berkualitas. Dan YPP MU memastikan selalu hadir untuk menyediakannya buat mareka.
Mulanya YPP MU hanya mengajarkan ilmu agama kepada seluruh santri yang ngaji nyolok (tidak bermukim). Namun, seiring berjalannya waktu, demi menyesuaikan pada perkembangan zaman, akhirnya YPP MU mulai membuka pendidikan formal. Lembaga pendidikan yang dibuka pertama kali ialah jenjang (1) Madrasah Ibtidaiyah, lalu berturut-turut (2) Madrasah Tsanawiyah, (3) Raudatul Athfal 46, (4) Madrasah Aliyah, (5) Raudatul Athfal Al-Batul, (6) Raudataul Athfal Miftahul Ulum, (7) Taman Kanak-kanak Miftahul Ulum, (8) Madrasah Ibtidaiyah Darul Faizin, dan (9) Sekolah Menengah Kejuruan Ibrahimy.
Semenjak didirikan, YPP MU tidak pernah menarik biaya pendidikan kepada santri yang berstatus yatim/patu & tidak mampu. Mereka dibebaskan dari biaya pendidikan dan bahkan makan setiap hari pun disedikan oleh pesantren. Namun, terhadap wali santri dari mereka yang dibantu oleh pesantren itu, Kiai Djazari selalu menghimbau untuk bershadaqah atas ilmu anak-anaknya dengan memberi semampunya kepada pesantren walau hanya sapergem (segenggang) jagung.
Meski YPP MU tidak memilki sumber dana yang tetap, pihak pesantren mengungkapkan bahwa kebutuhan dana pendidikan, makan seluruh santri dan bisyaroh untuk seluruh para tenaga pendidik bisa terpenuhi. Terkadang untuk makanan santri ada saja para dermawan yang datang kepesantren untuk membantu kebutuhan pangan santri, seperti beras, sayuran, dan lainnya. Hal ini juga melatih para santri di pesantren untuk hidup sederhana dan qana’ah.
Seiring berjalannya waktu tepat, pada Desember 2019 YPP MU secara resmi melaunching satu lembaga bernama Program Orangtua Asuh (PROTA-MU) yang diprakarsai oleh Ning Evi Ghozaly, seorang praktisi, motivator, dan konsultan pendidikan asal Lampung yang dipercaya menjadi Konsultan Pendidikan YPP MU sejak awal 2019. Jadi, lembaga ini memfasilitasi kebutuhan pendidikan siswa-siswi yatim & tidak mampu melalui skema pengasuhan. Jadi, mereka tidak gratis dalam memperoleh pendidikan di YPP MU; tetap bayar, tapi dibayar oleh para orangtua asuh yang tergabung dalam program tersebut Haruskah putus sekolah karena tidak punya biaya? Tidak perlu risau. Bergabung dengan YPP MU adalah solusinya! Butuh informasi seputar YPP MU? Segera hubungi nomor contact Via SMS/ WA 082331104742 a.n Ust. Suyono S.E. Bisa juga dengan cara mengunjungi website kami di www.mifulbengkak.net kapan saja dan di mana saja.
Comments