MENGEKSPRESIKAN CINTA NABI DI PULAU DEWATA BALI
2 mins read

MENGEKSPRESIKAN CINTA NABI DI PULAU DEWATA BALI

Penulis: Nur Isnaini Robi’ah, S.Pd.

Jembrana, MIFUL NEWS–IKSSAMU (Ikatan Silaturrahim Santri Alumni Miftahul Ulum) Rayon Bali kembali menggelar acara Maulid Akbar tahun 1441 H yang melibatkan semua alumni santri Miftahul Ulum berasalkan Bali, dan masyarakat setempat. Sama halnya dengan tahun sebelumnya, selain memperingati haul kelahiran baginda nabi SAW, juga diselenggarakan santunan anak yatim di sana.

Sementara itu, sebagian IKSSAMU pusat juga turut mengikuti acara maulid akbar tersebut.  Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh santri MU dan alumninya, yang biasa kita kenal dengan istilah Safari Maulid.

Sejak pukul 18.00 WIB acara ini dimulai hingga selesai, masyarakat Pengambengan sangat antusias. Kurang lebih ratusan ribu orang memadati lokasi acara, lapangan Tanjung Tangis Ketapang Muara desa Pengambengan. Ustadz Abdul Wafi sebagai pembawa acara membuka acara dengan rangkaian acara. Pertama, pembacaan ayat suci Alquran oleh pemenang lomba tartil Alquran. Kemudian kedua, lantunan sholawatunnabi oleh jam’iyah hadrah Misbahus Surur. Ketiga, Sambutan Ketua Panitia dan perbekel (Kepala Desa) baru Pengambengan.  Pembacaan dzikir jama’i oleh pengasuh YPP MU, Abuya KH. Muhammad Hayatul Ikhsan. Kemudian pengumuman pemenang lomba sekaligus acara istirahat. Dan acara inti oleh Ustadz Abdul Ghani Asy’ari dari kota Banyuwangi.

Safari maulid di Bali tahun ini terkesan sangat istimewa bagi IKSSAMU. Bertepatan pada tanggal 12 November 2019 ini  juga merupakan hari kelahiran pengasuh YPP MU yang ke-49 tahun. Para santri dan alumni yang hadir di acara itu telah menyiapkan kado untuk sang murabbi. Mereka melantunkan sya’ir dan sholawat, mendo’akan beliau dengan khidmatnya.

Ustadz Abdul Ghani Asy’ari selaku muballigh pada acara tersebut, bertausiyah. Suatu nikmat paling besar yang dianugerahkan kepada umat manusia adalah kelahiran Rasulullah SAW.  Hal inilah yang menjadikan bersyukur terhadap gusti nabi SAW adalah wajib. Beliau juga menyampaikan ayat Allah, “wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil’alamin” bahwa Allah SWT telah memberikan rahmat yang paling besar dengan diutusnya nabi SAW. Dengan hal itu, beliau juga memberitahu kepada hadirin wal hadirat bahwasanya acara-acara yang dilaksanakan untuk peringatan bulan kelahiran nabi (maulid nabi) adalah sebagai simbol kita bersyukur dan bahagia atas kelahiran gusti nabi SAW meskipun itu belum cukup untuk disajikan sebagai syukur atas kemuliaan beliau, anugerah dan rahmat terbesarNya.

“Mudah-mudahan malam ini kita membuktikan kepada alm. KH. Ahmad djazari Marzuqi bahwa kita menghauli beliau, mendapat barokah dengan menyantuni anak-anak yatim, dan mudah-mudahan kita bisa bermimpi bertemu nabi Muhammad”, do’a Ustadz Abdul Ghani Asy’ari, yang diamini oleh semua jama’ah. (Miful/NIR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *