Artikel

MULUT KITA, MANIS ATAU PAHIT?

0

Penulis: Ustd. Hafifatul Camelia, S.Pd.*

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya, hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka akan kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”. Adakah yang tahu maksud yang ada di antara dua janggut dan dua kaki? Ya, yang dimaksud yang ada di antara dua janggut adalah mulut sedangkan diantara kedua kakinya adalah kemaluan.

Sebagai manusia, sudah pasti kita dilahirkan memiliki mulut. Bagian tubuh kita ini berfungsi sebagai jalan masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh setiap hari. Selain itu, dia juga berperan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mulut digunakan untuk meluapkan isi hati dan pikiran yang berupa ucapan atau perkataan.

Mulutmu harimaumu. Ungkapan ini tentu sering sekali kita dengar dan ucapkan, kan? Maksud dari ungkapan tersebut adalah ucapan apapun yang keluar dari mulut kita terkadang bisa menyebabkan situasi dan kondisi yang sangat berbahaya bagi diri sendiri bahkan orang lain. Beberapa pekerjaan tidak baik yang sering keluar dari mulut kita ialah ghibah, fitnah, bullying, hoax ataupun ucapan-ucapan yang sarat kebohongan dan mengada-ada. Hal-hal tidak baik tadi, jika kita lakukan tentu akan mampu menimbulkan rasa benci dan sakit hati yang mendalam pada diri orang lain. Tak jarang bahkan menumbuhkan dendam.

Semua itu akan kembali pada diri kita sendiri. Efek buruk bagi kita adalah tidak akan bisa dipercaya lagi dan dicap sebagai pembual. Mungkin juga kita akan mendapat julukan si mulut pahit, bibir berduri, atau julukan jelek lainnya. Efek buruk lainnya bisa menyebabkan kematian. Kematian yang terjadi sebab sebuah dendam, seperti yang terjadi pada akhir Januari lalu saat seorang gadis dibakar oleh teman kerjanya yang sakit hati karena sering dipanggil dengan sebutan Boboho (Kompas.com, 30/1/2020).

Lain hal jika kita menyampaikan ucapan-ucapan yang baik dan disampaikan dengan cara yang baik. Tentunya akan menimbulkan banyak manfaat, rasa aman, percaya, senang, serta mampu mempererat hubungan silaturrahim kita dengan orang lain. Kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tetangga kita mampu membeli tiga mobil produksi terbaru dari merk berbeda, ucapkanlah selamat dengan tulus dan senyum. Niscaya dia akan merasa senang dan kitapun akan menjadi orang yang bersyukur dan tidak memiliki iri dengki. Silaturahmi kita terjalin dengan baik dan kita akan menuai manfaat semisal kita diberi tumpangan atau pinjaman.

Dalam dunia pendidikan, mulut juga bisa kita manfaatkan untuk berbagai hal positif. Misalnya dalam hal promosi mutu dan kualitas lembaga pendidikan. Meski di era millenial sekarang ini promosi banyak dilakukan menggunakan medsos, brosur, maupun pamflet, tetap saja promosi melalui obrolan santai atau serius dari mulut ke mulut tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Ada satu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahihnya no. 2674 dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menyeru kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”. Jika kita menggunakan mulut kita untuk hal-hal buruk, maka hasilnya tentu akan buruk, begitupun sebaliknya.

Jangan sampai kita terjebak dalam jurang yang kita buat sendiri. Jadi, marilah kita dengan bijak menggunakan kekuatan mulut kita untuk hal-hal positif. Masih banyak hal bermanfaat yang bisa dikatakan dan dikerjakan oleh mulut kita. Semoga kita selalu menjadi hamba yang senantiasa dijaga oleh-Nya dari perkara-perkara yang buruk. Amin

*) Penulis adalah Guru Bahasa Inggris di MTs Miftahul Ulum

MULANYA TERPAKSA, AKHIRNYA TERBIASA

Previous article

ADAKAH HIKMAH DIBALIK WABAH INI?

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Artikel