Penulis: Moh. Khoirul Anam
Bengkak, MIFUL News – Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) di Bengkak Wongsorejo Banyuwangi berubah menjadi panggung spektakuler. Acara pentas seni malam kedua digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Haflah Ikhtitam Al-Dirosah. Suasana malam itu penuh warna dan sorak sorai diiringi penampilan memukau dari para siswa-siswi terbaik Miftahul Ulum.
Lampu sorot menyoroti panggung ketika siswi-siswi MI Miftahul Ulum membuka acara dengan tarian yang elok nan anggun. Gerakan mereka yang harmonis memukau penonton, menjanjikan malam yang penuh keajaiban. Penampilan ini diikuti oleh drama musikal yang lucu dan menggemaskan tentang menjaga kebersihan lingkungan oleh anak-anak RA Miftahul Ulum. Drama ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya menjaga kebersihan demi kesejahteraan lingkungan dan diri kita sendiri.
Anak-anak TK Miftahul Ulum tak mau kalah. Dengan penuh keceriaan, mereka menampilkan tarian lagu Paijo yang sukses membuat penonton tertawa dan terhibur. Dilanjutkan dengan tarian lagu Atunadukhuli oleh siswa-siswi RA Khadijah 46 yang memegang bendera Palestina, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan semangat toleransi. Gerakan mereka yang kompak dan bendera yang mereka bawa menambah semangat persatuan dan solidaritas di antara penonton. Tidak ketinggalan, siswa-siswa RA Miftahul Ulum memberikan penampilan terbaik mereka dalam karaoke “Berkibarlah Benderaku”, sebagai bentuk rasa idealisme dan nasionalisme terhadap negara Indonesia. Penampilan ini menggugah semangat nasionalisme para penonton yang hadir. Kemudian, siswi-siswi Miftahul Ulum menampilkan tarian Semaphore sebagai wujud semangat Dasa Dharma Pramuka yang terus berkobar tidak pernah padam. Tarian ini menunjukkan semangat kepramukaan yang hidup di hati para siswa.
Penampilan emosional dari RA Khadijah 46 bersama guru mereka menggambarkan kasih sayang seorang guru kepada muridnya, yang berhasil membuat tangis penonton pecah. Penampilan ini memperlihatkan betapa pentingnya hubungan antara guru dan murid yang penuh dengan kasih sayang dan perhatian. Siswa-siswa SMK Ibrahimy kemudian mengguncang panggung dengan penampilan “This is Indonesia”, menambah semarak malam itu dengan semangat kebanggaan nasional.
Acara ini ditututup dengan acara inti sekaligus pamungkas khsusus dibawakan oleh santri asrama putra Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Mereka membawakan sebuah cerita tentang kisah Syekh Barseso, seorang alim yang dikenal karena ibadahnya yang tak putus selama 220 tahun. Cerita ini dikemas dengan versi yang unik dan khas oleh santri putra, menyampaikan amanat bahwa sebagai seorang hamba, jangan pernah merasa iri dengan ibadah orang lain karena takaran keimanan manusia berbeda-beda. Mereka juga mengingatkan pentingnya berpegang teguh, berserah diri, dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
Di balik semua penampilan spektakuler ini, ada dedikasi luar biasa dari guru-guru Miftahul Ulum. Tanpa bantuan pelatih luar, mereka berhasil melatih para siswa-siswi untuk tampil memukau dan penuh percaya diri. Semangat dan kerja keras mereka tercermin dalam setiap gerakan dan suara di atas panggung. Pentas seni malam kedua ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran dan perwujudan nilai-nilai moral yang tinggi. Kreativitas, dedikasi, dan semangat yang ditunjukkan oleh para siswa dan guru menjadikan acara ini sukses besar dan penuh makna, memperingati Haflah Ikhtitam Al-Dirosah dengan gemilang dan berkesan. (MIFUL/MKA)
Comments