PERAN JURNALISTIK DALAM DAKWAH
Penulis: Ning Evi Ghozaly
Ada yang pernah mendengar istilah wartawan bodrex? Atau wartawan tanpa surat kabar?
Mungkin juga ada yang pernah mbatin, “Apa sih, kerjaan wartawan itu, cuma mengungkap aib orang lain. Nyari duit dengan ngulik masalah sesama.”
Itu belum seberapa. Mas Choliq Baya, saat menjadi wartawan politik Jawa Pos pernah ditunjuk dan dimaki seseorang, “Ini. Wartawan ini yang akan menjadi intip neraka.”
Waduh. Gawat.
::
Memang begitu ya, stigma sebagian masyarakat tentang wartawan. Padahal, salah satu kerja jurnalistik ini berat juga lho. Sebelum tulisan tayang, data harus cukup. Nara sumber untuk satu berita, nggak bisa tunggal. Narasi harus berimbang, sesuai fakta dan tidak memihak. Kode etik nggak boleh lepas.
Bukan mengungkap aib. Tapi justru mencari kebenaran. Bukan menakut-nakuti satu dua pihak, malah harus membuat yang remang jadi benderang. Bukankah hak masyarakat untuk mendapat berita yang benar, akurat dan terpercaya?
Memang, selalu ada oknum. Yang begini, harus diapakan?
::
Kini, Mas Choliq Baya menjadi Direktur Jawa Pos Radar Jember. Setelah munyer dari satu kota ke kota lain.
Pernah punya pengalaman dansyat?
Alumnus Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Malang ini bercerita banyak. Seru. Mengalir asyik.
Tentang motivasinya menjadi wartawan. Tentang masalah-masalah yang dihadapi selama menjadi jurnalis. Tentang peran jurnalistik dalam dakwah. Juga tentang masa depan media cetak, media elektronik sampai soaial media.
::
Ohya, Mas Choliq Baya senior saya di Lembaga Pers Mahasiswa jaman hong lho. Selain ndosen di IAIN Jember, saat ini beliau juga sedang menyelesaikan pendidikan di Program Pascasarjana S3 Jurusan Ilmu Politik di Universitas Jember, Jawa Timur. Jian mantab, kerjaan dobel-dobel.
Alhamdulillah, putra sulungnya sudah lulus S1, kedua dan ketiga sedang menyelesaikan hafalan Al Quran di sebuah pondok pesantren. Ssst, saya mengidolakan putri keduanya lho.
Monggo yang luang, nonton di acara Kiswah Interaktif TV9 yuk. Nanti sore, 29 Nopember 2020, pkl 16.30 ya.
InsyaAllah perbincangan kami bermanfaat. Meski ternyata, kata Ning Bida, pas wawancara laptop diganjel meja setlika haha.