Reuni Alumni YPP MU, Merangkai Kisah Menjalin Silaturrahmi
Penulis: Ustazah Siti Mariyam, S.Sos
Bengkak, MIFUL News- Reuni Alumni yang sukses digelar oleh Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) Bengkak merupakan salah satu rangkain acara menyambut Haul Majemuk yang ke-14. Para alumni lintas generasi berdatangan dari berbagai daerah yang ada di Jawa, Madura, dan Bali. Mereka bersama-sama pulang kembali ke pangkuan YPP MU dengan tujuan menjalin silaturrahmi dengan guru, sahabat, dan santri.
Pada hari Sabtu bertepatan tanggal 26 Desember 2022 acara Reuni Alumni tersebut berlangsung. Kegiatan ini dihadiri oleh majelis keluarga pengasuh YPP MU, pengurus IKSSAMU baik pusat maupun rayon, seluruh anggota IMAMU, Jamiyah Rotibulhaddad (RTH), dan tentunya seluruh alumni baik yang pernah menjadi santri mukim maupun santri kalong.
Ustazah Putri Nura Wati, S.Pd sebagai master of ceremony membuka acara Reuni Alumni tepat pukul 08.00 WIB. Diawali dengan pembukaan dan pembacaan sholawat Nabi oleh Ustaz Nurul Kholiq rangkaian pembuka acarapun berjalan dengan khidmat. Acara selanjutnya ialah sambutan yang disampaikan oleh Ustaz Thohari selaku ketua IKSSAMU pusat. “Terimakasih kepada seluruh alumni sudah menyempatkan silaturrahmi dan hadir di YPP MU. Menghadiri kegiatan yang dilaksanakan oleh YPP MU dan tetap menjaga hubungan baik dengan guru merupakan salah satu bentuk pengabdian kita sebagai santri. Dengannya diharapkan barokah dari para masyayikh selalu mengalir pada kita semua,” sambut doa beliau.
Selanjutnya, Ustaz Hariyanto, S.Pd. membacakan pengumuman pemenang dari masing-masing cabang lomba. Ada beberapa lomba yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan rangkaian acara Reuni dan Haul tahun ini. Lomba-lomba tersebut diantaranya, yakni KAGUM Cup Volly Ball, Haul Cup Pencak Silat, Tournament E-Sport Mobile Legend, Game Maju Mundur Cantik, Volly Ball Bersarung, Kreasi Yel-yel, dan lomba Kantor Berseri khusus lembaga di bawah naungan YPP MU.
Usai pengumuman lomba, Mbak Nur Hayati salah satu alumni asal Bangsring yang sering menggondol juara khitobah pada masanya diminta untuk menyampaikan kesan mendalam pengalamannya sebagai santri YPP MU. Kisah yang diceritakannya membawa alumni yang lain pada kenangan masing-masing. Namun, beberapa saat kemudian lokasi reuni menjadi semakin heboh karena kegokilannya. Sosok almarhumah Nyai Hj. Siti Romlah yang terkenal disiplin, tegas, dan keras dalam mendidik dan membina para santri diceritakan oleh Mbak Norsreng (julukan semasa di pondok dulu) dengan gaya santai. “Benni ghetak (Bukan galak), tetapi Mbah Nyai itu disiplin. Berkat didikan beliau akhirnya kita terus berusaha menjadi lebih baik,” tuturnya.
Selain Mbak Norsreng, Mas Raden Ainul Yaqin alumni asal Bali juga melanjutkan sesi nostalgia bersama. Kali ini Mas Raden lebih banyak bercerita seputar pengalaman di bangku madrasah. Sedikit ragu dan tampak malu-malu, ia menyebutkan deretan nama guru-guru pada masanya. Ia menuturkan bahwa beberapa guru YPPMU memiliki keunikan tersendiri dalam praktik mengajar di kelas. Ada yang galak, tetapi murid-murid justru sayang. Ada yang bijaksana dan sedikit bicara, tetapi santri bahkan takut untuk sekedar berpapasan saja. Ada lagi yang dasarnya lemah lembut, tetapi pemilik cubitan maut. “Dicubit hari ini, sakitnya masih terasa seminggu ke depan,” ungkapnya diselingi tawa.
Di samping keseruan temu kangen alumni, acara reuni juga dimaksudkan untuk berbenah bersama. Oleh karena itu, Abuya Dr. Fawaizul Umam, M.Ag membuka sesi dialog bersama dengan kalimat tanya, apa yang bisa alumni lakukan untuk kemajuan YPP MU atau apa yang bisa YPP MU berikan kepada alumni? Besar harapan beliau agar alumni kompak bergotong royong ikut andil dalam kemajuan YPP MU. Berbagai usulan dari para alumni beliau tampung untuk dijadikan bahan pembahasan pada rapat-rapat pengurus YPP MU mendatang. “Ini bukan lagi saatnya kita berdebat. Usulan dari para alumni akan kami tindak lanjuti pada forum rapat kemudian untuk segera dieksekusi,” dawuh Abuya Waiz.
Sebelum acara diakhiri, Abuya KH. Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd menyampaikan kalimat tausiyah. Beliau berpesan untuk tidak pernah memutus hubungan dengan guru kendatipun guru itu sudah wafat. “Tersebab guru kita mengenal Allah dan tahu sedikit ilmu-Nya. Kita tidak mungkin berjalan sendiri tanpa bimbingan guru. Oleh karenanya, keberadaan guru sangatlah penting,” pungkas beliau.
Demikian rentetan acara reuni tahun 2022 ini berlangsung, semoga seluruh santri dan alumni bermanfaat di masyarakat umumnya dan untuk YPP MU khususnya. Semoga acara reuni selanjutnya alumni lebih kompak untuk mensukseskan seluruh rentetan acara yang diadakan YPPMU.(MIFUL/SM)