Penulis: Ust. Rudi Hantono, S.Pd.I
Nogosari, Miful News – Berwisata merupakan salah satu agenda rutin yang dijadwalkan oleh Raudlatul Athfal Khadijah 46 (RAJA 46) setiap tahun. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menambah pengetahuan anak-anak pada kegiatan di luar sekolah sekaligus mendekatkan pada alam sekitarnya. Rabu, (12/02/20) kemarin.
Lokasi berwisata kali ini lain daripada yang lain karena pada kesempatan sebelumnya, mereka berwisata di tempat rekreasi seperti pantai atau taman bermain. Namun, kali ini mereka mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk melakukan wisata edukasi. Lokasi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang juga viral dengan sebutan coco park ini tidak jauh dari RAJA 46 meskipun keduanya berada di wilayah Kabupaten yang berbeda.
Jarak Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang berada di Desa Nogosari Rambipuji Jember dengan RAJA 46 hanya ± 144 km. Dengan menggunakan dua bus Pariwisata, 40 siswa-siswi bersama wali murid sangat antusias mengunjungi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Terbukti sejak pukul 05.30 WIB mereka sudah berkumpul dan siap untuk berangkat. Di atas bus Pariswisata mereka juga tampak antusias menikmati perjalanan bersama delapan ustadz-ustdzah yang ikut serta mendampingi mereka temasuk penulis.
Wisata edukasi dimulai dengan memperlihatkan tanaman kopi, kakao, mesin proses pengolahan kopi dan kakao, dan beberapa kegiatan yang sedang dilakukan serta memperkenalkan cara pembutan coklat dan kopi. Dengan dipandu petugas anak-anak bisa mencoba melakukan apa yang dikerjakan oleh salah satu pekerja disana, yaitu mensortir biji kopi dan kakao yang bagus dan jelek sehingga akan menghasilkan bubuk kopi dan coklat yang berkuwalitas.
Dari pabrik pengolahan, anak-anak langsung di ajak berkeliling menikmati perkebunan kopi dan kakao dengan fasilitas tiga kereta terbuat dari kayu yang disediakan oleh petugas. Di perjalanan ini anak-anak mendapatkan edukasi lagi dari pemandu kereta tentang cara penanaman kopi dan kakao. “Untuk mendapatkan hasil kebun yang berkuwalitas tata cara penanaman juga diperhatikan. Kakao tidak bisa menerima cahaya matahari secara langsung. Jadi, harus ada tanaman pelindung, yaitu lamtoro,” jelasnya petugas yang mendampingi.
Usai edukasi di pabrik dan perkebunan siswa dan siswi mengunjungi wahana permainan dan tempat pemasaran produk olahan kopi dan kakao di tempat outlet kopi dan kakao. Dalam kesempatan itu, Ustd. Rosyidah, S.Pd.I selaku Kepala RAJA 46 mengungkapkan rasa senang dan bangga dengan anak-anak dan wali murid pada kegiatan ini. Menurutnya, adanya kegiatan wisata edukasi ini selain rekreasi juga bisa menambah ilmu dan wawasan terkait apa yang belum diketahui mereka sebelumnya. “Semoga untuk ke depannya kegiatan semacam ini lebih seru dan berpetualang tentunya,” ungkapnya menambahi.(Miful/RHn)
Comments