UJIAN ALMIFTAH LIL ULUM MENJADI PENENTU
2 mins read

UJIAN ALMIFTAH LIL ULUM MENJADI PENENTU

Penulis: Akbar Hidayatullah

Bengkak, MIFUL News– Program Al Miftah lil Ulum merupakan metode mudah belajar membaca kitab kuning, metode ini dibimbing langsung oleh Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) Pasuruan sebagai pencipta Program Al Miftah lil Ulum. Metode tersebut sudah diterapkan di berbagai madrasah ranting PPS, salah satunya Madrasah Diniyah Miftahul Ulum (MADIN MU) Bengkak. Program Al Miftah lil Ulum ini menjadi pelajaran wajib bagi murid yang duduk di kelas empat dan lima.

Kemarin, hari Jum’at tanggal 10 September 2021, MADIN MU melaksanakan ujian kenaikan jilid Al Miftah lil Ulum untuk kelas empat dan lima, serta ujian baca kitab bagi kelas enam. Ujian tersebut dimulai sejak pagi hari tepatnya mulai pukul 06.30 WIB. Ujian ini diikuti oleh 108 murid MADIN MU banin dan banat, 44 murid kelas empat, 42 murid kelas lima, dan 16 murid kelas enam.

Ujian ini disambut dengan sangat antusias, baik dari para asatidz (guru) maupun para peserta ujian itu sendiri bahkan para asatidz sudah mulai jauh-jauh hari membimbing murid MADIN MU yang akan mengikuti ujian ini. Mereka berharap dengan adanya bimbingan dapat membantu peserta ujian mempersiapkan diri guna menghadapi ujian.

Dalam hal ini, mumtahin (penguji) secara khusus datang dari PPS, mereka berjumlah 2 orang, yakni Ust. Zainul Muqid dan Ust. Lutfi Muhith. Ujian tersebut dilaksanakan secara bergantian, para peserta maju satu per satu sesuai dengan urutan nama di absensi kelas. Setelah maju para peserta mengambil satu kertas dalam amplop dan menyerahkan kepada  mumtahin (penguji), yang mana kertas itu berisi soal-soal yang akan ditanyakan kepada peserta tersebut.

Ujian kali ini oleh para peserta dirasa tidak terlalu berat lantaran persiapan yang sudah matang sejak awal. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi keseriusan dari para peserta ujian dalam menjawab soal demi soal karena ujian ini juga menjadi persyaratan untuk bisa naik ke kelas berikutnya. Ujian tahun ini menjadi lebih rileks sebab tim penguji menyuruh peserta untuk menyanyikan nadloman dengan santai yang sudah dihafal peserta dari hari-hari sebelumnya.

Para peserta yang telah diuji kelihatan sumringah, meskipun hasil ujian tersebut belum diketahui. Setidaknya mereka bisa bernapas lega karena telah melewati fase yang paling menentukan. Tentu mereka semua berharap dapat lulus dan memperoleh nilai yang bagus. Kepala MADIN MU Ust. Asmoni, S.Pd.I berharap semua peserta ujian lulus dengan nilai sempurna. Mengingat para peserta sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi ujian ini. Beliau juga berharap supaya murid belajar lebih giat lagi bukan hanya untuk ujian tersebut, melainkan juga untuk digunakan masa mendatang. “Karena madrasah diniyah identik dengan kitab maka lulusan madrasah diniyah harus bisa membaca kitab,” ungkap beliau. (Miful/HA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *