Anjuran Islam Untuk Berakhlak Baik
3 mins read

Anjuran Islam Untuk Berakhlak Baik

Penulis: Ustd. Rizka Ayu Safitri, S.Pd*


Setiap manusia dikodratkan untuk saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, proses interaksi sesama manusia sangat dibutuhkan. Hal ini membuktikan bahwa manusia membutuhkan orang lain. Itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

Dalam berinteraksi tak hentinya kita dituntut untuk memiliki akhlak yang baik. Akhlak adalah poin penting dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut sebagian ulama mengatakan bahwa akhlak merupakan perwujudan batin seseorang. Dimana pada dasarnya manusia memiliki dua perwujudan, yakni perwujudan secara dhohir dan perwujudan secara batin. Perwujudan secara dhohir itu, seperti fisik kita cantik, tampan atau mungkin sebaliknya. Perwujudan secara batin adalah sebuah sikap dimana hal itu timbul secara refleks dari hati dan pikiran kita sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan atau apa yang kita lihat. Contohnya, seperti rasa ingin berbagi pada para pengemis, bersedih ketika melihat orang kelaparan, dan merasa terketuk hatinya ketika melihat orang terlantar di jalan.

Perwujudan tersebut merupakan salah satu bentuk akhlak yang baik. Memiliki akhlak yang baik adalah perintah Nabi Muhammad saw. Ketika kita berakhlak baik maka kita telah mengikuti ajaran Rasulullah saw. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadist bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Nabi, “perbuatan apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga?” Beliau menjawab, “bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik” (H.R. Tirmidzi).

Berdasarkan hadist di atas sudah jelas bahwa kita dituntut untuk berakhlak yang baik dan berbudi pekerti yang luhur. Hal ini juga ditegaskan dalam hadist Nabi SAW yang berbunyi, “sebaik-baiknya manusia adalah yang baik akhlaknya” (H.R. Bukhari). Itu artinya, orang yang paling baik tidak bisa dinilai dari kerajinan ibadahnya ataupun rajin sedekahnya. Namun, paling baiknya manusia di antara manusia lain adalah yang paling baik akhlaknya.

Islam tidak pernah mengajarkan kepada umatnya untuk memiliki akhlak yang buruk (madzmumah). Hal ini dapat dibuktikan dengan penanaman nilai-nilai kebaikan yang diajarkan sejak dini agar tumbuh generasi-gerasi unggul yang memiliki akhlak yang baik. Tidak cukup hanya dipelajari tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti mencium tangan guru ketika sampai di sekolah, berkata sopan, merapikan sepatu ketika akan masuk kelas, dan lain sebagainya.

Semua itu merupakan perwujudan akhlak baik antar sesama manusia. Hakikatnya, kita dituntut untuk berlaku baik kepada seluruh makhluk Allah swt. Tidak hanya kepada manusia, melainkan kepada hewan dan tumbuhan pun kita juga dianjurkan untuk berakhlak baik. Meskipun hewan itu lebih lemah atau lebih kecil, kita harus tetap bersikap baik. Demikian itu selaras dengan apa yang telah disampaikan oleh Almaghfurlah K.H. Maimun Zubair yang berpesan, “jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh ke dalam air maka angkat dan tolonglah. Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat”. Hal ini membuktikan bahwa perkara yang terkadang kita anggap kecil sesungguhnya dapat menghasilkan sesuatu yang amat besar. Tidak ada yang bisa mengukur banyak sedikitnya amal seseorang kecuali Allah swt.

Ketika kita mampu berakhlak baik kepada semua makhluk sudah tentu kita juga harus memiliki akhlak yang baik terhadap Sang Kholiq. Bagaimana cara berakhlak baik terhadap Allah swt? Tentunya dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi seorang hamba yang baik dan selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah swt. Selanjutnya, perkuat iman kita dengan terus beribadah kepada Allah SWT, berakhlak baik kepada seluruh mahluk ciptaan-Nya, dan ikhlas kepada qada dan qadar-Nya. Semoga kita semua tergolong orang yang memiliki akhlak baik dan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung mendapat surga Allah kelak di akhirat. Aamiin.

*) Penulis adalah Guru Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum yang baru saja menamatkan pendidikan S1nya di Universitas Ibrahimy Situbondo.