BERBAGI CINTA DI PULAU MUTIARA
2 mins read

BERBAGI CINTA DI PULAU MUTIARA

Penulis: Ning Evi Ghozaly

Apa yang teringat jika panjenengan mendengar dua nama pulau besar, Lombok atau Sumbawa?

Kalau saya sih, pertama pasti cling inget mutiara. Cincin, kalung, anting, gelang sampai bros dan jepitan jilbab, kereeeeen banget. Kedua, tenunnya. Wuah mantab surantab.

Sampai saya lupa pada makanan khasnya, “Suka ayam taliwang kan? Sekarang sudah bisa dinikmati dari manapun lho. Ada kemasan yang bagus dan awet sampai 30 hari. Kalau mau dibawa umroh aman kok,” Bunda Niken Zulkieflimansyah mengawali pembicaraan dalam taping acara Kiswah TV-9 Nusantara.

Setelah pertemuan kami terakhir tahun 2011 lalu, sahabat saya ini tak banyak berubah. Tetap cantik, ramah, santun dan kalem. Tapi begitu mulai bercerita tentang program dan tantangan sebagai Bunda masyarakat Nusa Tenggara Barat, semangatnya terlihat jelas. Kepedulian dan cintanya pada propinsi dengan 279 pulau kecil, tertuang dalam berbagai program yang dijelaskan dengan rinci dan bernas.

::

Iya. Saya mengenal Bunda Niken sebagai pengelola lembaga pendidikan besar, Sekolah Sinar Cendekia. Bersama beberapa sahabat, SC kini memiliki ribuan murid mulai TK, SD, SMP dan SMA. Bahkan sekarang memiliki Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang menghasilkan lulusan guru handal. Beberapa kali saya diundang untuk belajar dan berbagi motivasi di sekolah yang konsepnya unik dan kereeen. Ssst saya kangen menginap di rumah BSD yang asri dan kangen diajak creambath bareng šŸ˜…šŸ™Š

Nah. Setelah Bapak Zulkieflimansyah terpilih menjadi Gubernur NTB, Bunda Niken menetap di sana. Mendampingi sebagai istri dan ketua tim penggerak PKK. Juga sebagai ketua Dekranasda, Bunda PAUD dan koordinator International Cpuncil for Small Bussiness wilayah NTB.

Dengan total penduduk saat ini 5,32 juta, NTB melesat berbenah. Potensi alamnya yang luar biasa, makin tertata. Potensi peternakan, perkebunan dan perikanan yang berlimpah, kini makin dikenal di pasar eksport.

Bunda Niken mengelola banyak hal yang menjadi bagiannya. Mulai mengurusi anak usia dini, pendampingan kaum millenial sampai memberdayakan para ibu dan UMKM. Jian top tenan kok. Alhamdulillah, semua kebagian tebaran cinta Bunda Niken.

Eh selama pandemi jarang bisa turun sampai pelosok donk? Dengan cerdas dan gesit Bunda Niken mengoptimalkan peran media sosial. Kegiatan disosialisasikan lewat WA, IG dan facebook. Bahkan sekarang, ada pembinaan parenting dan motivasi rutin di channel youtube Bunda Niken. Salut banget.

Ets tapi saya sempat protes lho, pas Bunda Niken bilang, “Kopi kami sangaaat enak. Sudah diekspor sampai Timur Tengah.”

Masak sih? Bukannya kopi Lampung “paling” enak? *krik krik šŸ˜…

::

Terima kasih banget sudah berkenan ngobrol lagi dengan saya nggih, Bund. Satu jam rasanya kurang. Ada banyak ilmu dan info baru yang saya dapat lho, Gaes. Beneran. Lengkapnya, tonton ya di TV-9 Nusantara Ahad 03 Oktober 2021, pkl 16.30.

  • Evi Ghozaly –

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *