BERIBADAHLAH KARENA ALLAH, BUKAN YANG LAIN
2 mins read

BERIBADAHLAH KARENA ALLAH, BUKAN YANG LAIN

Penulis: Rahmat Mulyadi*

Judul Buku          : Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

Penulis                 : Ahmad Rifa’i Rif’an

Penerbit              : PT. Elex Media Komputindo

Tebal                     : 386 Halaman

Cetakan ke – 13                 : Januari 2015

ISBN                      : 978-602-02-5666-5

Tahun Terbit      : Juni 2011

Alhamdulillah adalah kata yg paling cocok untuk kita ucapkan atas segala nikmat yg di berikan oleh allah kepada kita. Semoga kita senantiasa terus bersyukur meskipun kita berada di zaman yang hampir semua orang sulit untuk bersyukur karena terlalu sibuk dengan urusan duniawi.

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi informasi tentang isi dari buku yang berjudul “Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk.” Sebenarnya buku ini berisi tentang renungan dan inspirasi spiritual orang yang sibuk di setiap harinya (Urusan Duniawi). Berapa jam yang kita sempatkan untuk beribadah dan berkomunikasi dengan Allah dalam satu hari? dan berapa penghasilan yang kita sisihkan untuk disedekahkan? Dalam hal ibadah saja kita harus menyempatkan. Padahal seharusnya kita lebih memprioritaskan ibadah dan menjadikan hal lain sebagai sampingan saja. Kita diperintah untuk senantiasa beribadah dan menyembah kepada Allah, bukan yang lain.

Buku ini mengajarkan kita untuk berfikir bahwa pekerjaan selain ibadah masih ada hal lain yang harus dikerjakan di waktu kosong bukan hanya ibadah itu sendiri yang kita kerjakan di waktu sempat saja. Sering kita berbohong dengan bacaan iftitah kita yang kita baca di setiap kali kita sholat, “Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil ‘aalamiin,” yang memiliki arti “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku karena Allah, Tuhan semesta alam.” Akan tetapi, perilaku kita justru kebalikannya. Sholat kita sudah sering telat bahkan meninggalkannya karna sibuk dengan hal lain. Ibadah kita sudah banyak bercampur dengan tujuan yang lain selain Allah baik riya’, sombong, dan yang lainnya. Hidup kita lebih dominan dengan pekerjaan dari pada beribadah kepada Allah. Sedangkan mati kita masih belum tau apakah nanti membawa kalimat tauhid atau tidak.

Buku ini juga membahas hal lain yang menarik untuk kita baca dan kita renungkan. Hal ini bertujuan agar kita tidak terlena ke dalam masalah duniawi dan meninggalkan urusan ukhrawi. Penulis sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Disamping berisi banyak inspirasi dan renungan, buku ini juga ditulis oleh penulis handal dan sudah banyak menghasilkan karya seperti, Man Shabara Dhafira, Siapa Jodohku dan masih banyak lagi buku-buku yang menarik. Selain mempunyai desain dan look yg menarik, buku ini menjadi salah satu best seller. Jadi, sangat disayangkan sekali kalau kita melewatkan buku sebagus ini.

Mudah mudahan dengan membaca buku ini, kita bersama-sama bisa terdorong untuk tidak terlena dengan urusan dunia. Kembali kepada tujuan diciptakan manusia, yaitu “Hanya beribadah dan menyembah Allah.” Semoga kita bisa menjalankan misi ini dengan baik sebagai kholifah fil ard insyaallah. Aamiin. (MIFUL/RM)

*) Penulis adalah alumni YPP Miftahul Ulum tahun 2016 dan santri aktif PP Sidogiri.