Estafet Permadani Terbang Warnai Gebyar HUT RI ke-76 YPP MU
2 mins read

Estafet Permadani Terbang Warnai Gebyar HUT RI ke-76 YPP MU

Penulis: Mahrus Ali


Bangsring, MIFUL News – Momen hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus disambut begitu antusias oleh semua kalangan. Merayakan hari kemerdekaan merupakan wujud pengungkapan nasionalisme sekaligus bentuk penghormatan mereka terhadap negeri ini, juga sebagai wujud rasa syukur atas pemberian dari Allah berupa kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada momen kemerdekaan ini, Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) menggelar acara yang dikemas dalam Gebyar Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76. Kegiatan ini diikuti oleh Majelis Keluarga, Pengurus YPP MU, Guru, Pengurus IKSSAMU, dan Tenaga Kependidikan yang ada di bawah naungan YPP MU. Acara yang dihelat pada tanggal 29 Agustus 2021 ini dilaksanakan di Mutiara Pulau Tabuhan Bangsring Wongsorejo Banyuwangi.

Acara Gebyar HUT RI ke-76 dirangkai dalam 3 kegiatan. Diawali dengan Gowes Kemerdekaan yang dimulai dari halaman YPP MU sampai finish Mutiara Pulau Tabuhan Bangsring Wongsorejo Banyuwangi. Selanjutnya acara do’a untuk negeri dan panggung kebangsaan dilaksanakan di Mutiara Pulau Tabuhan.

Ustd. Ismiyati, S.HI sebagai Master of Ceremony (MC) memulai acara tepat pukul 08.00 WIB. Diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon. Setelah itu acara dilanjut dengan sambutan Majelis Keluarga. Dalam hal ini sambutan langsung disampaikan oleh Pengasuh YPP MU. “Kita belum betul-betul merdeka. Maka dari itu, ini menjadi tugas kita. Kita harus bersatu untuk menjaga kemerdekaan ini, agar kita bisa merasakan kemerdekaan yang sesunggunya,” harap Abuya Hayat dalam sambutannya.

Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai para penonton maupun peserta kian membahana ditengah lapangan ketika acara lomba dimulai. Untuk lomba pertama yang diikuti oleh perserta putri adalah Lomba Estafet Permadani Terbang. Dalam lomba ini diikuti oleh kelompok yang berisi tiga orang. Dalam 1 kelompok peserta lomba harus berada di atas permadani terbang, peserta didiskualifikasi apabila jatuh atau menyentuh tanah.

Selanjutnya lomba khusus untuk putra. Dalam lomba yang diberi nama sepeda lambat adalah kompetensi keterampilan menjaga keseimbangan di atas sepeda dengan selambat mungkin, ini dilaksanakan beregu dan setiap regu berjumlah 3 orang.

Setelah acara lomba selesai, kegiatan dilanjutkan dengan panggung kebangsaan yang diisi penampilan dari perwakilan antar lembaga. Ada yang menari, membaca puisi, dan tebak-tebakan. Selanjutnya acara ditutup dengan pembagian hadiah oleh panitia. Semoga pandemi ini cepat berakhir, sehingga di tahun depan kita bisa melaksanakan acara lebih gebyar lagi. Amin. (Miful/MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *