Gus Baha: Mbok Ya Naik Kelas Ingin Dicintai Allah
1 min read

Gus Baha: Mbok Ya Naik Kelas Ingin Dicintai Allah

Oleh: Nur Hidayati

Jangan sombong! Sebab tidak seorang pun tahu akhir hayatnya nanti seperti apa.

Betapa banyak ahli ibadah justru tercerabut imannya menjelang ajal tiba. Sebaliknya, tak ternilai hidayah Allah yang menjumpai hamba-hambaNya ketika di ujung maut.

Sesungguhnya yang demikian adalah sebaik-baiknya pengingat bagi semua manusia. Tidaklah patut menyombongkan diri karena seringnya melaksanakan ibadah yang belum pasti diterima olehNya.

Sebentar saja merenung akan berkelindan dalam ingatan tentang ibadah-ibadah yang hanya serupa cangkang kosong. Salat dan membaca al-Quran hanya menjadi balutan dunia semata ingin dipuji oleh sesama, riya. Amal dan sedekah justru menyakiti penerimanya karena diulurkan dengan semena-mena, sombong. Haji dan umroh sekali saja diungkit-ungkit sepanjang masa. Naudzubillah.

Lalu ibadah mana lagi yang akan kita sombongkan? Sebagian besar adalah dusta. Riya, sombong, serta suka membicarakan kebaikan atau ibadah yang dilakukan dapat merusak pahala dari kebaikan tersebut.

Iblis bukan mahluk yang tidak taat dalam beribadah. Ketaatannya melebihi manusia. Akan tetapi, iblis terlalu angkuh dan sombong sehingga Allah keluarkan ia dari surga. So, jangan pernah menyombongkan diri karena banyaknya ibadah yang dilakukan, takut Allah kemudian murka.

Gus Baha pernah dawuh dalam satu majelis, “Kita ini terlalu ingin dicintai makhluk. Mbok ya naik kelas dikit, ingin dicintai Allah swt.”

Ketika tujuan ibadah murni karena mengharap cinta dan belas kasih Allah niscaya terselamatkan dari penyakit riya dan sombong. Mari bersama-sama belajar untuk melakukan segala sesuatu lillahi ta’ala dan menjadikan Allah satu-satunya muara tujuan. Semoga Allah menjauhkan dari sifat riya dan sombong. Sekali lagi, sebagai hamba tidak tidak pernah tahu ibadah mana yang di-maqbul atau jalan siapa yang diridaiNya.

Lakukan yang terbaik semata-mata mengharap rida Allah. Jangan sesekali meremehkan orang lain sebab merasa kita yang paling bertakwa. Ingatlah, tiada siapa pun yang tahu takdir seperti apa yang Allah siapkan di penghujung usia.

Semoga kita semua mendapat anugerah husnul khotimah. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *