IKATAN HATI
Penulis: Ning Evi Ghozaly
Saya yuwakin sih semua orang tua punya hubungan emosional dan ikatan hati yang kuat dengan anaknya. Sudah didesain Allah gitu ya. Jangankan yang anak kandung, anak yang tidak lahir dari rahim kita pun kalau ada hubungan cinta yang tulus, ya sambung. Apalagi jika orang tua rajin mendoakan anak sampai lebih dari sepuluh kali sehari. Cluing insyaAllah klik terus.
Nah, sejak bulan lalu saya makin sering kangen anak sulung ini. Segala bacaan saya kirim untuknya. Kok sik keto’-keto’en terus. Ketepa’an banyak keluarga dan sahabat yang berangkat haji. Seperti biasa, nuwunsewu saya titip doa. Menjelang hari Arafah, saya nambah titipan doa khusus untuk lelaki yang makin dewasa ini. Bener-bener khusus.
Lhooo yaaa, setelah itu jadinya mimpi dia terus. Mimpi yang tafsirannya sama pleg. Berhari-hari. Setiap malam. Sama pokoknya.
Kamis kemarin dia tilp Abinya. Lama. Obrolan lelaki kayaknya. Saya nggak mau nguping, toh ujungnya saya bisa nebak haha. Bener, hape diberikan ke saya. Saya ceritakan tentang mimpi-mimpi dan tafsiran saya. Dia diem. Lama. Tak ada komentar. Lama. Krik-krik. Aneh aja. Karena seumur-umur kami saling terbuka. Enteng aja bercerita apapun bahkan yang tidak akan mungkin disampaikan pada orang lain. Ringan. Senang.
::
Nggih mpun, Nak. Lalu saya tanya hal lain, “Ada cerita yang menyenangkan apa hari ini?”
Eh dia malah ngajak diskusi macem-macem. Tentang banyak hal. Mulai tema kucing sampai parenting. Seputar tanda lahir sampai takdir. Tentang istiqomah, menata niat dan cara riyadhoh. Tentang definisi sukses, bagaimana menghadapi berbagai karakter dan menyikapi penilaian orang lain, sampai resep mengolah daging dan puasanya yang hari itu batal. Random, tapi sangat seru. Sejam lebih. Ngunu lho masih imbuh.
“Mengapa Umi dan Abi sangat baik. Nggak pernah marah meski kami sering berbuat salah? Mengapa Umi dan Abi sangat percaya dan membebaskan kami? Mengapa Umi dan Abi selalu yakin dan menilai kami baik.”
Waduh, Nak. Jawabannya bisa jadi dua buku ini, dengan banyak sub judul. Kapan-kapan aja ya kita bahas sambil nongki.
Yang bikin bahagia sundul langit, setiap kali tilp mau ditutup, dia mengucap terima kasih. Kali ini berkali-kali, daleeem banget. Bikin geer dan ati mengembang haha.
“Terima kasih ya, Umi sudah mendidik kami dengan baik, selalu menyayangi kami. Mas sangat bersyukur menjadi anak Umi. Bangga. Terima kasih selalu ada buat kami. Selalu menemani saat suka dan duka, dengan doa dan cinta.”
Cieee. Pujian Mas Lavy selalu makjleb. Matur nuwun, Nak. Meski sering mbok rasani dengan Abimu, saya mah EGP aja. Yang penting kita tetap bestie ya 😍
“Allahummaj’alhu shohiihan kaamilan, wa ‘aqilan haadziqon, wa ‘aaliman ‘amilan.
Ya Allah, jadikanlah dia anak yang sehat sempurna, berakal cerdas, dan berilmu lagi beramal.”
- Bataranila, 07 Juli 2023 –
📷 Tuh kan bapak anak ini bisik-bisik ngrumpiin emak haha 😀