Penulis: Ning Evi Ghozaly
Cuma mau cerita. Salah satu sahabat saya anti ulang tahun. Semua hal terkait ultah, dia big no. Ucapan selamat atau happy birthday, cipika cipiki setelah salim sugeng ambal warsa apalagi tiup lilin, ogah blas. Tahun lalu, dia posting foto anaknya depan tumpeng, sambil ngucapin milad sa’id. Trus saya japri. Itu sama aja lho, Ukh. Beda bahasa aja. Saya ngakak. Dia ikutan ngakak. Piss, damai.
Cerita lain. Tahun 2018.
Seorang sahabat dekat saya yang sedang menjabat jadi Bupati, berencana nyalon Gubernur. Kebetulan dia ketua Nasdem. Suara nggak cukup donk kalau sendirian. Karena sudah sangat dekat dengan ormas ibu-ibu sejuta umat, dia ngarepin didukung partai hijau, PKB. Loby kanan kiri, ternyata zonk.
Akhirnya pas waktu sudah mepet, dia dapat dukungan partai orange putih. PKS. Saya kaget donk. Bukannya di pilpres sebelumnya, PKS paling gencar menghujat partai pendukung penista agama ya? Kok sekarang malah jadi wakil dari partai yang dulu dicacimaki?
“Begitulah politik, dinamikanya amboi tiada tara,” katanya.
Kami bersahabat sejak lamaaa. Jadi saya nggak ada urusan dengan kembang-kembang hidupnya. Kami tetep deket. Dua kali dia ganti partai, nggak ngaruh pada hubungan kami. Cuma momen itu, bikin saya nyengirlah.
::
Tadi pagi. Satu September 2023.
Tang tung tang tung saya dapat WA. Berkejaran antara ngucapin selamat ulang tahun dan selamat mbuh. Ada foto Mas Anies bersalaman dengan Cak Imin. Saya hanya bisa lha lho lha lho.
Kemarin masih mesra kemana-mana bareng Pakdhe Prab. Runtang runtung mau koalisi sampe bicara program ndakik.
Masih terbaca larangan dari PKB agar tidak deket dengan calon yang didukung partai PKS. Kampanye pun mulai nyentuh bagian sensitif. Kegagalan Mas Anies di sana sini dionceki.
Lhaaaa sekarang, kok mereka berdua berpelukaaaan.
Meski kata Om ketum belum “diformalitaskan” tapi foto Mas Anies sowan Ibu Cak Imin dan foto-foto keakraban lain sudah bertebaran. Makjleb. Banyak yang schok, meski masing-masing masih menunggu satu dua hari ini.
Kira-kira ada kejutan apa lagi ya?
::
Makanya nggak perlu heboh. Kalau sedang mendukung siapa, bagusin aja calon sendiri. Tak perlu menjelekkan calon lagi. Apalagi menghujat dan najis-najisin. Kalau akhirnya berjodoh sebagai pasangan gini, kita mau komen apa?
Ya begitulah politik. Kata Bik Sup, “Isuk dele sore tempe.”
Radin Intan, 01.09.2023
📷 Bersama sahabat terkasih, Bunda Nessi Kalvya. Untukmu dukungan dan doa terbaik ❤️
Comments