Artikel

JANGAN JADIKAN GURU SEBAGAI PROFESI!

0

Oleh: Ustd. Sumiyati, S.Sos.I

Profesi guru sangatlah mulia bukan hanya sekedar profesi sebagai mata pencaharian. Jika seorang guru menganggap profesinya sebagai sumber penghasilan maka orientasinya hanyalah materi belaka. Akibatnya, melaksanakan tugas dan kewajiban akan terasa berat bahkan terpaksa. Alangkah baiknya jika seorang guru sadar bahwa profesi yang ia sandang merupakan ladang pengabdian. Dengan demikian, ia lebih memprioritaskan barokah sehingga apa yang dijalaninya akan terasa ringan dan mudah.

Sebagai seorang guru sudah sepatutnya menjadi teladan (uswah) untuk anak didiknya. Setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh guru akan ditiru. Ini bukanlah perkara mudah dan remeh. Ungkapan masyhur dari sang motivator pendidikan Ki Hajar Dewantoro, “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Jadilah figur atau suri tauladan yang baik, bangkitkan semangat dan berikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarmu agar situasi menjadi lebih baik dan bersahabat sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat.

Ungkapan tersebut menjadi isyarat bahwa amanah sebagai guru tidak hanya berpatut pada kebaikan budi pekerti tetapi harus didasari keilmuan yang mumpuni. Selain berakhlak, guru juga harus berpengetahuan luas. Dengan demikian, anak didik dapat menjadikannya sebagai potret teladan yang sempurna dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Tugas ini sungguh luar biasa tentu butuh keikhlasan dan kesabaran level tertinggi.

Ikhlas dan sabar akan menjadikan pekerjaan terasa menyenangkan. Apapun yang menjadi kewajiban dapat dilaksanakan dengan ringan hati tanpa beban. Saat mengajar di kelas, guru penuh semangat dan kegembiraan. Laporan administrasi rampung sesuai deadline yang ditentukan, bahkan dengan penuh cinta mendoakan anak didiknya agar mendapat ilmu yang manfaat dan barokah.

Guru yang mampu melaksanakan kewajibannya sebagaimana paparan di atas, ia adalah guru yang cinta pada pengabdian profesinya. Apapun yang ia lakukan, semua berdasarkan kesenangan tanpa paksaan. Mengabdi dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Ia adalah sebenar-benarnya guru professional.

*) Penulis adalah guru tetap MI Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi. Penulis juga aktif mengajarkan bimbingan Alquran untuk anak-anak santri di surau dekat rumahnya.

MOMOK MENAKUTKAN, AKANKAH MENJADI AKHIR PENGABDIAN?

Previous article

BAROKAH ITU NIKMAT

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Artikel