
Kala Realita Tak Sesuai Cita-cita
Penulis: Ustd. Ainur Rizcha, S.Pd*
Sering kita mendengar kata sukses. Lalu, terlintas di pikiran kita? Banyak yang beranggapan bahwa sukses itu berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah financial. Banyak orang yang menganggap arti sukses adalah saat kita wisuda, naik jabatan, dan menerima penobatan sebagai orang tauladan serta orang terpandai atau sejenisnya.
Ternyata setiap orang berbeda dalam mengartikan sukses dalam hidupnya. Ada yang mengatakan sukses itu identik dengan harta dan tahta bahkan dulu penulis beranggapan, bahwa kesuksesan akan dicapai ketika seorang menempuh pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Namun, hal itu bukanlah semata-mata jalan untuk menuju sukses yang sebenarnya.
Dulu penulis termasuk dari keluarga tidak mampu, tetapi punya cita-cita dan keinginan yang sangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik dan berkualitas. Akan tetapi, keinginan itu harus dilupakan karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung sehingga membuat penulis harus bersabar dan tetap semangat dalam mencapai kesuksesan.
Kala itu, sang ibu berkata “Nak, engkau tidak perlu pergi jauh untuk melanjutkan pendidikanmu ke universitas terbaik. Sebenarnya aku sebagai orangtua juga menginginkan apa yang kamu inginkan. Namun, apa daya biaya untuk kepergianmu tak ada. Cukup di pesantren ini (YPP MU) kau abdikan hidupmu, Insyaallah hidupmu akan berkah,” ungkap beliau penuh makna.
Penulis kini mulai memahami akan nasehat sang ibu dan mulai menyadari bahwa berpendidikan di universitas terbaik tidak menjamin hidup seseorang menjadi sukses dan berkah. Banyak di luar sana orang yang berpendidikan di universitas terbaik, tapi realitanya tidak sejalan dengan apa yang diinginkan dan diharapkan.
Penulis kemudian menyimpulkan bahwa kesuksesan itu tidak harus menempuh pendidikan yang berkualitas ataupun terbaik. Akan tetapi, kesuksesan itu dapat kita raih dengan tekad dan perjuangan yang gigih serta ridho dan doa dari guru dan orangtua. Berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya dan mewujudkan segala hal yang diinginkan walaupun dengan susah payah. Sejatinya kesuksesan itu berupa suatu kebahagiaan yang hakiki pada diri seseorang.
*) Penulis adalah Alumni tahun 2014 sekaligus guru di Raudlatul Athfal Miftahul Ulum.