Oleh: Ust. Syukriyanto, S.Pd.I
Akhir-akhir ini banyak peminat songkok NU (kopyah yang dibubuhi hiasan logo Nahdlatul Ulama). Namun, banyak di antara penggunanya yang belum paham dengan makna tersirat kopyah berlogo ini. Mereka memakainya hanya karena ikut-ikutan trend saja atau sekedar lah pokok a songkok (yang penting pakai kopyah).
Hal tersebut tidaklah jadi masalah asalkan jangan sampai salah tempat. Maksudnya, jangan sesekali menggunakan kopyah NU ini saat mengurus kepentingan di suatu lembaga non-NU. Tidak pasti, tetapi bisa saja berpengaruh sebab pemakaian kopyah NU merupakan penunjukan identitas diri. Sebagai contoh, pada suatu ketika kamu akan mengajukan lamaran kerja di sebuah institusi yang notabene non-NU maka janganlah memakai kopyah NU karena hal itu akan mempengaruhi kesan pertama mereka terhadapmu.
Dengan kata lain, pemakaian kopyah bukan sekedar fashion saja. Akan tetapi, banyak makna tersirat pada diri seseorang yang ber-kopyah. Membahas tentang itu, mari kita pahami lebih dulu tentang makna kopyah itu sendiri.
Pengertian dan sejarah singkat kopyah di Indonesia
Kopyah berasal bahasa arab khufyah yang berarti kelemah-lembutan. Khufyah juga diartikan sebagai bentuk rasa takut yang timbul dari dalam jiwa sebab kesadaran diri terhadap keagungan sang Ilahi. Jika lebih teliti sedikit saja, kata khufyah ini juga termaktub dalam Alquran Q.S al-A’rof ayat 55. Berikut ayatnya;
…أدعوا ربكم تضرعا وخفية
Berdoalah kalian semua kepada Tuhan dengan penuh kerendahan hati.
Dengan demikian, memakai kopyah bukan hanya sekedar menutup kepala. Akan tetapi, harus mampu menutup kepribadian buruk yang ada pada dirinya. Setidaknya berkopyah dapat menjadi pengingat diri agar segera mengingat Allah saat pikiran kotor datang melintas. Lebih dari itu, kopyah bersulam logo NU menunjukkan identitas yang lebih spesifik. Penggunanya tentulah warga NU, pengurus organisasi, karyawan lembaga, atau pecinta NU.
Adapun pada awalnya kopyah digunakan oleh orang turki ketika masa Dinasti Utsmani. Lalu, Ir. Soekarno (presiden pertama RI) sering memakainya dalam berbagai acara kenegaraan bahkan pada saat kunjungan internasional. Oleh sebab itu, kopyah menjadi salah satu atribut kebanggaan bagi rakyat Indonesia dan terus eksis hingga saat ini yang kemudian dimodifikasi dengan tempelan logo NU.
Demikian uraian tentang kopyah. Semoga tulisan ini memberikan pemahaman terhadap pengguna kopyah agar digunakan di tempat dan di saat yang tepat sesuai situasi dan kondisi. Selamat berkopyah.
*) Penulis adalah guru MI Miftahul Ulum Bengkak Wongsorejo Banyuwangi.
Comments