Penulis : Hj. Nur Mahmudah, S.Ag*
Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang lebih akrab disapa dengan COVID-19, beberapa bulan terakhir seakan menjadi genderang bagi seluruh kalangan umat manusia untuk mulai menjaga raga melalui gerakan, menjaga kebersihan atau strerilisasi tubuh dari virus ini. Tidak ayal juga untuk mulai menjaga ruhani, khususnya umat Islam melalui doa-doa ataupun wirid-wirid penangkal wabah yang telah diijazahkan oleh para kiai dan ulama.
Beberapa hari ini, tentunya kita dianjurkan menjaga kesehatan, stamina dan kebersihan. Baik dengan terbiasa mencuci tangan, social distance (menjaga jarak saat berinteraksi sosial), penyemprotan desinfektan, dan lain-lain. Hal-hal ini dilakukan demi pencegahan orang yang masih sehat terjangkit Virus Corona. Tindakan ini sesuai kaedah fikih ar-raf’u ahwanu minad-daf’i, mengambil tindakan preventif itu lebih mudah dibandingkan tindakan kuratif karena dalam Islam pun kita tidak hanya diajari tawakal (pasrah diri atas kehendak Allah Swt.). Namun, juga terdapat ajaran ikhtiar (berusaha untuk terhindar dari wabah ini).
Di sisi lain, tanpa kita sadari anjuran amaliyyah keseharian yang kian disepelekan dan ditinggalkan menjadi sesuatu yang perlu bahkan harus dilakukan. Dari hal paling sederhana adalah sunah wudu, seperti membasuh tangan, berkumur-kumur, menghirup air ke dalam hidung, dan lainnya. Terlebih bila kita bisa menjaga kondisi selalu suci dengan wudu (da’imul wudlu’). Bila kita melakukan anjuran-anjuran demikian, secara tidak langsung kita telah melakukan anjuran menjaga kebersihan dan kesehatan.
Kesunahan-kesunahan wudu kita sadari sangat banyak manfaatnya setelah wabah ini datang. Kadangkala kita berwudu hanya untuk melaksanakan salat saja itupun meninggalkan sunah-sunahnya. Akan tetapi, sekarang mayoritas orang berwudu dengan disertai sunah-sunah wudu. Secara tidak langsung sudah menjadi anjuran kesehatan dengan tujuan menjaga kebersihan tangan sehingga virus dan bakteri hilang. Belum lagi ditambah doa waktu membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, lalu disempurnakan dengan doa setelah berwudu, subhanallah fal-yatadabbar betapa sempurnanya Islam menjaga kebersihan. Baik kebersihan raga ataupun ruhani. Terlebih kita bisa istiqamah menjaga wudu. Hal ini akan memberikan faedah yang sangat besar terutama bagi kalangan santri. Wudu merupakan salah satu bentuk ikhtiyar santri yang bertujuan untuk memperoleh kemudahan dalam mencari ilmu agar mudah dipahami dan tidak mudah hilang.
Ada juga doa-doa ulama salafush-shalih (terdahulu yang saleh) yang sudah lama kita tidak membacanya. Akan tetapi, sekarang dibaca dan digalakkan kembali di pelosok-pelosok desa secara berjamaah dengan harapan demi keselamatan dan kesehatan. Bacaan atau doa yang dimaksud, seperti qashidah al-burdah, salawat thibbil-qulub, ratibul-haddad, salawat an-nariyah, dan lainnya. Amalan-amalan ini sebagai upaya kita agar terhindar dari wabah yang melanda negeri ini dan segera diangkat oleh Allah yang maha kuasa. Fal-ya’mal amalan shaliha!
*) Penulis adalah Ibu Pengasuh YPP MU; sekaligus guru Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum
Comments