وينبغى ان يكؤن طالب العم مستفدا في كل وقت حتى يحصل له الفضل. وطريق الاستفادة أن يكون معه في كل وقت محبرة حتى يكتب ما يسمع من الفوائد اللعلمية.
Dan seyogyanya seorang penuntut ilmu selalu mencari tambahan ilmu di setiap waktu hingga ia meraih keutamaan ilmu. Adapun mencari tambahan ilmu dilakukan dengan cara selalu membawa tinta/pena di setiap waktu sehingga ia dapat menulis apa saja yang ia dengar dari berbagai faidah ilmu.
قيل: من حفظ فر ومن كتب فر. وقيل: العم ما يؤخذ من افواه الرجال,لانهم يحفظون احسن ما يسمعون, ويقولون احسن ما يحفطون.
Dikatakan: Barang siapa yang menghafal maka (hafalannya) akan hilang dan barang siapa yang menulis sesuatu maka (tulisannya) akan tetap. Dan dikatakan pula bahwa ilmu adalah apa yang diambil (didengar) dari mulut orang pandai yang mempunyai banyak ilmu karena mereka senantiasa menjaga/menghafal hal-hal terbaik (ilmu) yang mereka dengar, dan mereka mengatakan hal-hal terbaik (ilmu) ilmu yang telah mereka jaga/hafal.
Dua maqalah tersebut disampaikan Pengasuh YPP MU, Abuya KH Moh. Hayatul Ikhsan, M.Pd.I saat pengajian kitab Ta’lim al-Muta’alim karya Syaikh Az-Zarnuji pada Ahad subuh (02/02/2020) di Masjid Nurul Ulum. Beliau mewajibkan semua santri di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum (YPP MU) untuk senantiasa membawa pena dan kertas (buku catatan) ke mana-mana agar saat mereka mendengar sesuatu yang bermanfaat (ilmu atau segala hal baik) dapat segera ditulis. Menurut beliau, seorang santri hendaknya berlaku seperti layaknya petani yang hendak mencari rumput ke sawah yang tentu akan membawa sabit. (Miful/AM)
Comments