Berita

UJIAN BACA KITAB AL MIFTAH PENENTU KENAIKAN KELAS MADIN MU

0

Penulis: Ustd. Astutik Maimuna, S.Pd

Bengkak, MIFUL NEWS – Sebanyak 63 murid kelas empat dan lima putra/putri Madrasah Diniyah Miftahul Ulum (MADIN MU) melaksanakan ujian akhir IMDA dua Al Miftah lil Ulum  ranting  Sidogiri Pasuruan B:05 Bengkak. Kelas empat terdiri dari 22 santri putri dan sembilan santri putra, sedangkan kelas lima putri berjumlah 26 santri dan enam santri putra. Ujian Al Miftah ini rutin dilaksanakan dua kali dalam satu tahun untuk mengetahui peningkatan dan kualitas bacaan kitab murid MADIN MU oleh pihak induk MADIN Sidogiri Pasuruan.

Pelaksanaan ujian Al Miftah ini dilaksanakan pada malam Jum’at lalu, tepatnya tanggal (09/02/18), bertepatan dengan tanggal 23 Jumadil Ula 1439 H. Al Miftah lil Ulum  merupakan metode baca kitab dengan mudah yang telah diterapakan di MADIN MU selama 4 tahun. Ujian yang berlangsung dengan lancar dan tertib bertempat di ruang kelas enam putra MADIN MU.

Ujian Al Miftah dimulai tepat pukul 19.00 WIB dan dilanjutkan keesokan harinya tepat pukul 07.30 WIB. Satu per satu siswa/siswi MADIN MU maju sesuai urutan nama dalam absensi kelas. Kemudian mereka duduk berhadapan dengan tim penguji untuk mengambil lembar soal. Setiap lembar soal berisi satu fashol yang harus dibaca dan berisi materi pertanyaan. Untuk kelas lima penilaian meliputi bacaan kitab dan makna, sedangkan untuk kelas empat penilaian meliputi hafalan terkait materi Al Miftah lil ulum.

Pelaksaan ujian kali ini dihadiri langsung oleh Ust. Muntahal Hadi selaku kepala MADIN induk Sidogiri Pasuruan sekaligus beliau menjadi salah satu tim penguji, dan didampingi oleh dua penguji lain, yaitu Ust. Imam Rosyad penguji di kelas IV, sedangkan di kelas V diuji langsung oleh Ust. Ikrom Romadhani. Ujian kali ini ialah akhir penentuan untuk kenaikan kelas di mana bila nilai rata-rata mereka tidak mencapai nilai 65 maka dinyatakan tidak naik kelas. Inilah sebab suasana tegang dan jeritan tangis histeris dari beberapa siswi kelas V putri, saat akan mengahadapi ujian Al Miftah.

Usai pelaksanaan ujian, Ust. Ikrom Romadhani mengajak sharing para membimbing Al Miftah tentang bagaimana cara mengajari murid-murid agar mudah faham dan bisa membaca dengan baik. “Pembelajaran Al Miftah agar mudah untuk penerapan di bacaan kitab harus belajar lafadz di kitab-kitab lain. Jangan hanya teragantung pada kitab Al Miftah saja,” ungkapnya tegas.

Dalam kesempatan itu, Ust. Imam Arrosyad mengungkapkan kepada Tim Website Miful News (TWMN) bahwa siswa/siswi harus lebih semangat lagi karena masih ada yang kurang di bagian hafalan. “Untuk ke depannya MADIN MU harus banyak pelatihan atau perbanyak musyawaroh terkait pelajaran Al Miftah,” ujarnya. Senada dengan hal itu, Ust. Sudawi, S.Pd.I selaku pengajar Al Miftah memaparkan bahwa kita terhalang dengan waktu yang sangat padat. Untuk itu, langkah ke depan guru MADIN MU harus menambah pelajaran khusus metode baca kitab Al Miftah dan memaksimalkan jam belajar serta pembinaan Al Miftah. “Ketika melihat kemampuan mereka per individu sebenarnya sudah mampu dan menguasai materi Al Miftah. Jadi, saya rasa yang terpenting mereka harus banyak praktek dan belajar,” pungkasnya.(Miful/AMm/MSq)

TAKMIR MASJID NURUL ULUM YPP MU ADAKAN SHALAT HAJAT

Previous article

Zaman Now Haruskah Merayakan Valentine’s Day?

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.

More in Berita