BERKAH MUKTAMAR
Penulis: Ning Evi Ghozaly
Setelah menunggu 2 tahun, akhirnya Muktamar NU jadi dilaksanakan di Lampung. Alhamdulillah, Sai Bumi Ruwai Jurai akan kerawuhan banyak santri, kyai, bunyai dan muhibbin. Senengnya, saya yang hanya remahan rengginang ini pun ikut kecipratan.
Awalnya hanya dapat tamu dari PCNU Malang, Jawa Timur. Sang ketua, Gus Isyroqun Najah tilp saya dan Abi M Haris Sukamto , “Nuwunsewu titip 40 orang dari Malang nggih. Mpun monggo ditaruh dimana dan dibagaimanakan.”
Kemudian adik saya ngendikan, “Nderek titip tetangga saya ya, Ning. Nggak banyak kok. Mereka sudah lama menabung untuk urunan transport ke arena muktamar. Kasihan nggak punya kenalan di Lampung.” Nah. Sekalian aja saya minarakkan kru TV9, meski saya tahu, orang media lebih banyak berada di lokasi dan muter munyer ngejer berita atau nara sumber.
::
Alhamdulillah. Membayangkan Al Ghozali bakal rame, saya kok maknyes ya. Guthe’an sederhana yang kami bangun 6 tahun lalu dengan grothal-grathul dan diwarnai drama, akhirnya bisa memberi sefruit manfaat untuk ikromudz dhuyuf.
Dan beneran lho, bukan hanya saya yang ikutan bingah. Dua sahabat berkenan nderek mangayu bagyo. Maturnuwun sanget Gus Ahmad Sadat dan dr. SasQa SasQa atas kirimannya nggih.
Pekan ini bahkan mbrudul tawaran, “Apa yang bisa saya bantu, Ning?” Saya menggeleng terus. Tapi di ujung, saya mengiyakan beberapa. Kepepet. Tambahan kamar baru bagus di penginapan Lima Residence milik Yayasan Alfian Husin yang lalu disuit ke D-12. Bersih, baru dan fasilitas wah.
“Jaga-jaga kalau kurang ya Ning, tetap kami siapkan. Kami juga ingin dapat doa dan keberkahan ini,” kata Syech Firmansyah Yunialfi Alfian Rektor IBI Darmajaya. Lalu tanpa saya matur dan apalagi membuat surat permohonan, kakak beliau Kj. Andi Desfiandi menghubungi saya lewat sekretarisnya, “Ada 2 mobil dengan driver dan BBM full yang siap mengantar tamu Bu Evi kemana saja selama Muktamar NU.”
Masih ada lagi, Rektor IAI An Nur juga kirim WA. Telah siap bis dan 2 mobil lengkap, “Saya juga sudah booking 20 kamar di hotel Amalia sejak bulan lalu. Monggo jika Ning Evi butuh untuk tambahan tamu.”
Pondok pesantren An Nahl dan STIT Darul Fattah juga menawarkan bantuan, “Bisa menampung seratus sampai seratus lima puluh tamu di masing-masing lokasi. Kan anak-anak libur.”
Saya pikir sudah. Ternyata Mbak Ina maksa, “Pokoknya jangan menolak. Selama Dik Evi berada di lokasi muktamar atau silatnas, saya akan minta mahasiswa dan anak-anak PMII stanby di Al Ghozali ya. Membuat kopi dan nyiapin makanan. Besok kami ke sana, bersih-bersih semua.”
Parkir dimana? Untuk bis dan mobil-mobil, saya mohon ijin tetangga dan perguruan tinggi Al Madani. Alhamdulillah diperkenankan.
Gusti Allah, saya terharu. Betapa banyak orang yang mau membantu bahkan memaksa menawarkan apa saja. Kalau bukan karena kuasa sang maha segala, tak mungkin mereka tergerak hati tiba-tiba.
::
Kemarin seorang sahabat minta didampingi sowan Abah Yai dan melihat lokasi, “Mampir posko sebentar ya, Um. Ada yang nyumbang 2 sapi. Kami akan menyiapkan tempat parkir untuk 100 mobil, tempat istirahat dan sholat, minum dan makan para pengunjung dari jauh. Ada 20 mobil juga untuk yang membutuhkan jemputan dari bandara.”
Hotel dan penginapan memang penuh nuh. Bahkan sampai pinggiran kabupaten. Tapi saya juga mendengar sekian banyak pondok pesantren dan rumah penduduk siap menyambut para muktamirin, muhibbin dan warga nahdhiyin dari berbagai daerah.
Alhamdulillah. Semua ingin mengambil peran. Semua ingin mendapat berkah Hadrotusy Syech KH. Hasyim Asyari, muktamar dan para kyai pendiri NU. Semua ingin kesawaban doa guru-guru kyai. Semua, bahkan mereka yang baru mengenal kami.
Mohon doa ya. Semoga Muktamar NU lancar dan sukses. Ndalem tuan rumah, para kyai, santri dan semua panitia sehat dalam lindungan Allah. Semoga semua yang telah dan akan hadir selalu dalam ridla Allah. Selamat dalam perjalanan dan hingga pulang ke kediaman masing-masing. Berlimpah berkah.
Bismillah. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad
.
– Menuju Annida, 20.12.2021 –